Mind
Fatherhood: Irgi Achmad Fahrezi
Hi Mams, masih ingat dong dengan pemeran Lupus Millennia yang populer di era tahun ’90an? Yes, Irgi Achmad Fahrezi. Kini, selain berprofesi sebagai seorang presenter & MC, Ia juga merupakan papa dari tiga orang anak Rafatta (11), Zian (12), Gavin (8). Bagaimana ya, pengalaman ini mengubah hidupnya?
Ditemui dalam cara peluncuran buku anak “Little Chief Goes to Barbershop “ (Baca juga: Rekomendasi Buku Bedtime Stories) (Senin,19/11/2018) di Chief Coffee, Jakarta Selatan, Ia mengungkapkan bahwa putranya seringkali menolak saat diajak pergi ke Barbershop untuk mencukur rambut.
Pengalaman ini didukung oleh data survey yang dilakukan oleh Chief Company terhadap 208 responden yang menyatakan bahwa 40% anak laki – laki takut dengan suara clipper, yang membuat mereka enggan pergi ke Barbershop. “Yang seringkali kita lupakan, sebetulnya momen pergi ke Barbershop itu merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk bonding time antara Papa dengan anak laki – lakinya, lho. Seperti saat ini, saya bisa meluangkan waktu berdua dengan Rafatta,” ungkapnya.
Aktivitas lain yang sering dilakukan oleh Irgi & keluarga adalah menemani anak – anak bermain sepak bola, “Kami soccer parents! Weekend adalah momen utama buat kami memberikan dukungan buat anak – anak di lapangan bola. Other than that, kami masih berkumpul bersama setiap malam sebelum tidur.”
By the way, how does Fatherhood changes you?
Spontan menjadi pribadi yang lebih dewasa. Saya merasa, ada saatnya saya akan menjadi lebih bijak saat berhadapan dengan anak saya. Tapi di lain sisi, saya merasa perlu untuk mempertahankan energi supaya seimbang dengan mereka. Makanya saya tetap tampil energize dan berjiwa muda hehe..
Bagaimana parenting style yang diterapkan terhadap ketiga anak lelaki selama ini?
Cenderung berjalan natural saja, ya.. Tidak terlalu direncanakan. Tentu pengajaran yang bagus dari orang tua saya terdahulu akan kami terapkan. Tapi terus terang saya berharap anak – anak Indonesia masa kini bisa diasuh dengan pola pengasuhan terbuka, tidak lagi otoriter/didikte agar tergali potensi, minat, serta bakatnya.
Pembagian peran pengasuhan dengan istri selama ini?
Istilah gampangnya, saya deh yang jadi serigala, dan istri yang biasanya jadi Ibu Perinya. Saya lebih berperan dalam urusan disiplin, tapi kami blend untuk urusan visi pengasuhan. Karena menurut saya intinya ya dari orang tua, ya. Dari kita mereka belajar untuk menjalani hidup dengan baik. Saya kurang setuju tuh, saat ada salah satu orang tua yang memanjakan. Papa & mamanya harus kompak. (Nathalie Indry/KR/Photo: dok. Irgi Ahmad Fahrezi)