As mamas and wives, our (healthy) decisions directly impact the entire family.
Inge Tumiwa Bachrens, mama dari 2 orang anak Gyasi Kahlitijani (16 th) & Daniella Jahzara (10 th) mendapatkan diagnosa tumor yang dicurigai berpotensi menjadi kanker di kelenjar tiroid kirinya pada tahun 2011 lalu. Pada saat yang hampir bersamaan, sang putra dinyatakan kelebihan berat badan/obesitas (70 kg saat berusia 10 th), putrinya Daniella yang saat itu berusia 5 tahun menderita penyakit kulit (eczema) yang tidak kunjung sembuh, serta suami Daniel Tumiwa dinyatakan memiliki kadar kolesterol tinggi. Panen raya penyakit inilah yang akhirnya menjadi alasan utama ditulisnya blog “Eating Clean Project” dan lahirnya buku berjudul “Eating Clean: 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat” yang dirilis pada bulan Desember 2016 lalu (Baca: Mengenal Pola Makan Sehat Eating Clean).
Inge Tumiwa Bachrens
“Saran dokter keluarga saat itu adalah dilakukan operasi pengangkatan tiroid. Tetapi justru setelah itu, tubuh saya merasakan berbagai gangguan diantaranya pada pencernaan, infeksi rahim, pre diabetes, sakit kepala, hingga gangguan tidur. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari tahu sendiri tentang kondisi tubuh dan langkah apa yang harus dijalani untuk menyembuhkannya. Bertemulah saya dengan ajaran pola hidup sehat Eating Clean,” ujarnya saat berbagi pengalaman kepada komunitas Smart Mama melalui event “Sharing Moment: Healthy Kids & Family, Eating Clean – The Skills to Eat Right & Healthy”, Sabtu (15/4/2017) di Michelle Organic Corner, Menteng, Jakarta Pusat.
Inge Tumiwa Bachrens menjelaskan tentang konsep Eating Clean
Debby Sartami, salah satu dari 15 peserta Sharing Moment mengungkapkan alasannya mengikuti sesi talkshow kali ini karena pernah menderita penyakit PCOS (Polycystic ovary syndrome) atau kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur, menyebabkan hormon menjadi tidak seimbang (termasuk tidak mengalami menstruasi) karena berbagai hal, salah satunya adalah kelebihan berat badan. Dokter menyarankan proses penyembuhan melalui pengurangan berat badan sehingga diharapkan terjadi keseimbangan produksi hormon kembali. “Sejak bulan Desember 2016 lalu saya menjalankan pola makan Eating Clean dengan panduan buku ini dan berhasil menurunkan berat badan hingga 14 kg. Tidak hanya merasa lebih segar, perlahan – lahan tubuh saya pulih dengan sendirinya dan siklus menstruasi saya lancar kembali,” ungkapnya.
“Penting untuk menyadari bahwa makan sehat tidak harus mahal. Kita bisa kok, memasak makanan sehat sendiri di rumah dengan menerapkan pemahaman Eating Clean,” ungkap Inge Tumiwa saat memandu proses cooking demo dengan menu healthy chicken nugget dan kangkung seduh ala sambal matah di akhir acara. Salah satunya adalah mengganti konsumsi garam beryodium dengan natural salt karena proses produksi yang panjang mampu menghilangkan komponen mineral di dalamnya, atau memanfaatkan minyak kelapa yang tidak menghasilkan lemak trans untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Konsep Eating Clean memercayai bahwa makanan natural yang kaya nutrisi dapat memperbaiki berbagai masalah kesehatan karena kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh secara alami, “Kalsium misalnya, bisa didapatkan dari berbagai jenis sayuran segar yang bisa kita olah sendiri; intinya adalah menghindari konsumsi makanan proses yang sering kita temui di pasaran,” tambahnya lagi. 20 Langkah mudah membiasakan makan sehat untuk keluarga dituliskan dalam buku, mulai dari berteman dengan serat, menghindari konsumsi gula, dairy products dan olahan tepung proses, hingga mengganti konsumsi lemak jahat menjadi lemak baik.
Cooking demo healthy chicken nugget
Setelah 5 tahun menjalankan pola makan Eating Clean, Ia mengaku kondisi kesehatan keluarga kini telah jauh lebih baik, menyembuhkan berbagai keluhan penyakit seperti rentan diabetes, asma kulit, gangguan hormon dan lainnya. Well, secara medis, tubuh kita memerlukan berbagai kombinasi nutrisi dalam jumlah cukup dan teratur untuk kesehatan yang optimal. Selaras dengan konsep Eating Clean, yuk mulai kenalkan konsep makan sehat ini kepada lingkungan terdekat terutama anak – anak. Terima kasih kepada Michelle Organic Corner dan Ovyond untuk dukungannya pada pelaksanaan event kali ini. Sampai jumpa di Sharing Moment bulan depan ya, Mams! (Nathalie Indry/KR/Photo & video: dok. Smartmama)