Mind
Atasi Stres Saat Hamil Di Atas Usia 35
Hi Mams! Hamil pada rentang usia diatas 35 tahun memang seringkali dikaitkan dengan kehamilan berisiko tinggi, terutama yang berhubungan dengan kondisi kesehatan diri dan janin (Baca: Tip Hamil Nyaman Di Atas Usia 35). Mulai dari kemungkinan kelahiran prematur hingga risiko keguguran yang tinggi. Menghadapi ancaman ini, seringkali para mamas to be menjadi panik dan stres kala menjalani masa kehamilan. Well, we will never be young again. Tetapi selalu ada cara untuk mengatasi hal ini kok, Mams.
“Im 38, and now im pregnant..again! Jujur, kekhawatiran terhadap risiko kehamilan diatas usia normal ini seringkali membuat saya freak out, ya. Tapi ternyata setelah dijalani, saat ini kehamilan dalam usia 34 minggu, saya cukup disibukkan dengan aktivitas positif sehingga kecemasan itu tersisihkan. It works, lho! Dua hal yang penting untuk selalu diutamakan: Motivasi dan aktivitas positif. Di kehamilan kedua ini saya merasa harus memperbaki pola pikir sebagai seorang mama. Contoh kasusnya saat anak pertama saya Jolyn tidak menerima ASI ekslusif, maka saya memusatkan pikiran untuk membangun motivasi positif memperbaiki hal tersebut saat putri kedua kami lahir nanti. Aktivitas mengajar juga selama ini tetap saya lakukan; hal – hal yang membuat mood happy akan membantu mengatasi stres saat hamil, terutama pada usia matang seperti ini.” – Lala Tangkudung, mama dari Joaquelinn Limbong (8 th), Facilitator Talk Inc & Radio Announcer V Radio Jakarta.
Dr. Gail Robinson, seorang psikolog yang mengelola Women’s Mental health Clinic dari University of Toronto mengungkapkan bahwa jika calon mama tidak merasa bahagia dan cenderung stres dengan kehamilannya, maka sebenarnya ia menyimpan perasaan tidak menginginkan bayinya secara utuh. Dan hal ini secara berkelanjutan akan menyebabkan depresi paska melahirkan.
1. Fokus pada persiapan kelahiran.
Sibukkan diri Anda dengan konsumsi pengetahuan dan teknik kelahiran yang harus Anda pilih saat waktu kelahiran tiba (Baca: Berbagai Pilihan Cara untuk Melahirkan).
2. Fokus pada komunikasi dengan anak – anak & keluarga.
Bagi anak – anak, menerima kehadiran anggota keluarga baru terkadang menjadi hal yang sulit. Alihkan perhatian Anda untuk mengomunikasikan hubungan ini kepada mereka, bahwa kasih sayang yang Anda berikan tidak akan terbagi (Baca: Tip Atasi Kecemburuan Si Kakak pada Si Adik).
Meet up with friends and be nice to yourself. Minta bantuan pasangan dan asisten rumah tangga untuk mengambil alih berbagai pekerjaan rumah yang tidak bisa Anda lakukan sendiri. You deserve it! (Nathalie Indry /KR /Photo :Istockphoto.com, Various)