Parenting
Aturan Bertengkar di Hadapan Si Kecil
By Karmenita Ridwan |
Mamas, hampir semua pasangan memiliki masalah dan kerap menemukan ketidakcocokan serta perbedaan pendapat dalam suatu hal. Kalau sudah begini pasti perdebatan akan terjadi ya Mams. Idealnya sih Anda berdua mencari tempat sepi untuk berbicara tanpa didengar Si Kecil. Namun pada kenyataannya kan sulit untuk melakukan hal tersebut. Padahal berargumen di depan anak apalagi jika suara Anda berdua sampai meninggi, tentu saja bisa bikin Si Kecil jadi sedih dan khawatir. Nah jika Anda berdua terlanjur berargumen di hadapan anak, lakukan hal berikut:
- Argumen sehat. Emosi boleh saja namun jangan luapkan dengan berteriak apalagi mengucapkan kata-kata kasar bahkan sampai mengeluarkan nama hewan. Ingat Mams, hal tersebut akan berdampak bagi masa depan anak. Ia akan mendapatkan gambaran tidak menyenangkan seputar pernikahan. Hal ini akan memengaruhi relationship-nya kelak, selain itu jika Anda berdua bersuara keras akan menyebabkan Si Kecil ketakutan.
- Hindari topik orang dewasa. Saat emosi, kesalahan kita adalah mengungkit hal yang sebenarnya bukan inti permasalahan, termasuk adult topic. Contohnya Anda menuduh suami berselingkuh atau sebaliknya. Hal-hal seperti itu sebaiknya dibicarakan berdua saja. Jangan sampai Si Kecil menjadi ingin tahu berbagai hal yang seharusnya belum perlu diketahui anak seusianya.
- Jangan bertengkar mengenai keputusan untuk anak. Berargumen seputar pola asuh atau segala macam keputusan yang menyangkut dirinya akan membuat Si Kecil merasa ia adalah penyebab Anda berdua bertengkar. Kasihan kan Mams, ia akan merasa bersalah padahal Anda berdua yang tidak bisa menahan emosi.
- Pastikan Anda berdua menemukan solusi. Yang satu ini juga penting lho Mams, saat Anda berdua bertengkar tentu saja Si Kecil mengharapkan Anda dan pasangan menemukan solusi agar segala sesuatunya ada penyelesaian. Pastikan ia mendengar saat Anda dan pasangan menemukan kesepakatan sehingga ia merasa lega.
- Jangan membuat anak harus membela salah satu dari orangtuanya. Ini juga kerap dilakukan orangtua, yakni mencari simpati anak kala berargumen dengan pasangan. Jangan lakukan hal itu ya Mams, melihat Anda berdua bertengkar saja mereka sudah sedih tanpa Anda harus melibatkan mereka untuk menilai siapa yang salah dan siapa yang benar. Tak perlu mencari simpati anak, jadikan hal ini urusan Anda berdua.
- Saling bermaafan di depan anak. Hal ini sangat penting ya Mams, saling bermaafan setelah bertengkar akan membuat anak merasa permasalahan telah selesai dan Anda berdua still love each other. Bermaafan akan mengembalikan rasa secure anak terhadap hubungan orangtuanya.
- Lakukan hal menyenangkan bersama. Setelah pertengkaran selesai, Anda, pasangan juga Si Kecil pasti masih tegang dan merasa stres. Segera ajak mereka having fun bersama, tak perlu hal yang mewah ataupun sulit, cukup hal sederhana saja namun menyenangkan dan mereduksi rasa stres. Contohnya makan di restoran baru atau menikmati es krim bersama juga bersepeda. Hal lain yang juga menyenangkan dan dapat membuang rasa stres adalah main board game atau karaoke. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: Istockphoto.com)
← Previous Story Q& A : Membeli Baju Anak Lewat Online Shop
Next Story → Kenali Impetigo pada Balita