Education
Tip Cermat Memilih Mainan Si Kecil
Mamas, selain untuk entertaining, mainan merupakan sarana bagi Si Kecil untuk menambah pengatahuan, melatih motorik halus maupun kasar, serta meningkatkan fungsi panca indra yang ia miliki. Dalam acara diskusi bertema Educational Toys for Early Childhood Moments yang diadakan di gerai ELC Grand Indonesia, 7 Oktober 2015 lalu, dr. Markus Danusantoso, SpA dari rumah sakit Bunda Menteng dan Mitra Keluarga Kelapa Gading menjelaskan bahwa dengan memberikan mainan yang tepat bagi anak, ia akan terlatih untuk mengenal lingkungan sekitar serta lebih mandiri dan terlatih untuk mengendalikan emosi.
Namun Mams, Anda juga perlu memerhatikan kualitas dari mainan itu sendiri lho, pastikan mainan yang Anda pilih aman untuk Si Kecil, terbuat dari material bermutu dan tidak berbahaya untuk kesehatan Si Kecil. Jika Anda bingung memilihnya, coba saja lihat apakah ada label SNI (Standar Nasional Indonesia yang tertera di dalam mainan tersebut. Jika ada berarti mainan tersebut sudah memenuhi standar mutu yang berlaku dan sudah pasti tidak berbahaya. Hal yang juga penting dalam memilih mainan adalah yang sesuai dengan usia anak dan tumbuh kembangnya.
Contohnya, di tahap newborn 0-6 bulan, Si Kecil mulai belajar mengenal wajah, menyentuh, serta menggenggam, berikan ia mainan yang tepat seperti baby gym atau soft toys lucu dan lembut yang dapat Anda letakkan di pinggir baby crib-nya. Bisa juga Anda berikan water teether lembut agar tidak melukai gusi.
Pada tahap 6 bulan, pada umumnya bayi sudah belajar duduk, berikan ia mainan yang tepat dan memiliki suara karena di tahap ini Si Kecil sudah mulai eksplorasi dengan fungsi panca indranya. Contoh mainan yang tepat adalah stacking atau Lights and Sound Buggy Driver yang melatih motorik sekaligus pendengaran Si Kecil.
Di tahap 9-12 bulan, ia mulai belajar berjalan sehingga sangat tepat jika Anda memberikan mainan yang melatihnya untuk melangkah seperti walker yang berbentuk mobil. Mainan seperti ini umumnya juga dilengkapi dengan lagu yang dapat melatih pendengaran sekaligus mengenalkan Si Kecil pada melodi.
Di usia 12-18 bulan, berikan ia mainan yang lebih ‘sulit’ dan bisa dimainkan bersama-sama, contohnya bermain trampolin atau mobil-mobilan. Selain membantu bergerak, jenis mainan tersebut dapat melatih Si Kecil untuk bersosialisasi.
Untuk anak usia 18 bulan ke atas, berikan mainan yang dapat melatih imajinasi dan konsentrasi Si Kecil, seperti Learn to Dress yang melatih ketrampilan anak untuk berkreasi dengan pakaian atau mainan rumah-rumahan yang berisi perabot rumah lengkap yang memungkinkan Si Kecil untuk membuat sebuah cerita.
Selain memilih mainan yang tepat dan sesuai dengan usia anak, dr. Markus juga menekankan pentingnya pendampingan orangtua saat Si Kecil bermain. Mendampingi di sini berarti betul-betul ikut terlibat dalam permainan anak bukan sekedar berada di sampingnya. Hal ini sangat penting guna memberikan penjelasan yang tepat pada anak mengenai fungsi mainan yang sebenarnya. Kehadiran Anda juga membantu Si Kecil menjadi lebih bersemangat dalam bermain dan sarana bonding time bagi Anda berdua kan Mams? Jadi, jauhi dulu gadget Anda dan segera bermain bersama Si Kecil. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: Dok. ELC)