Health
Waspada Cacar Air Saat Hamil
Cacar air atau vericella merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi virus vericella-zoaster. Jika Anda atau keluarga ada yang mengalami cacar air , Anda tak punya alasan untuk khawatir karena akan sembuh dengan sendirinya. Sedangkan untuk Mams to be, meskipun jarang terjadi akan mengakibatkan beberapa permasalahan. Hanya sekitar 2 dari 10 wanita hamil yang akan menderita cacar air. Meskipun demikian untuk ibu hamil yang belum pernah menderita cacar air sebelumnya sebaiknya tidak melakukan kontak langsung dengan penderita cacar.
Virus cacar air menyebar melalui udara. Jika Anda belum menderita cacar air sebelumnya, Anda berisiko lebih tinggi untuk menderitanya begitupun jika Anda berada di ruangan yang sama dengan seseorang yang sakit cacar air. Kontak tatap muka dan berada di sebuah ruangan dengan orang yang terinfeksi selama lebih dari 15 menit juga akan meningkatkan kemungkinan Anda menderita cacar air.
Bagaimana Bila Ibu Hamil Terkena Cacar Air?
Bagi ibu hamil, virus dapat mengakibatkan komplikasi serius bagi kesehatannya dan juga kesehatan janin. Namun pengaruh cacar pada janin tergantung pada usia kandungan Anda. Oleh karena itu penting agar Anda memeriksakan keadaan kesehatan ketika mengalami cacar air. Risiko cacar pada kehamilan tergantung usia kehamilan, Mamas. Berikut adalah beberapa kemungkinan yang akan terjadi:
Kehamilan < 20 Minggu
Bila cacar air terjadi di usia kehamilan sebelum 20 minggu, janin Anda akan terancam mengalami keguguran, bayi lahir premature, atau berisiko mengalami kecacatan pada bayi yang disebut congenital varicella syndrome sebesar 2,2 persen. Bentuknya bisa berupa bercak-bercak putih atau jaringan parut pada kulit bayi, kelainan pada jari, otot dan sendi, kelainan pada mata, pada susunan saraf pusat, juga kelainan pada saluran pencernaan, serta saluran kemih.
Kehamilan > 20 Minggu
Apabila cacar terjadi pada usia kehamilan 20 minggu maka umumnya tidak berisiko bagi janin karena telah mendapat antibodi Anda. Namun Anda berisiko sebesar 10 persen terkena pneumonia, yaitu gangguan terhadap pernapasan yang diakibatkan oleh bakteri, jamur atau virus, dan komplikasi ini bisa berbahaya dan mengancam jiwa Mamas. Anda pun harus tetap menjaga asupan nutrisi mengingat napsu makan Anda akan menurun. Hal ini disebabkan bintil-bintil yang mungkin muncul pada dekat mulut anda
Kehamilan di Trimester Ketiga
Bila terjadi pada trimester ketiga kehamilan, Anda memiliki risiko besar menderita radang paru karena virus varisela. Namun jika Anda terkena cacar air di awal trimester ketiga, janin akan baik-baik saja. Ini karena lima hari setelah Anda terjangkit cacar air, tubuh mengembangkan antibodi pada virus dan memindahkannya pada janin melalui plasenta sehingga memberikan perlindungan yang belum bisa diberikan oleh imunitas janin saat itu.
Jika Anda terkena cacar air pada 21 hari sebelum melahirkan, maka kemungkinan bayi Anda akan terkena cacar air juga. Namun karena antibodi yang diterima dari Anda, cacar air yang dideritanya memiliki kemungkinan yang tidak terlalu serius.
Selain itu, bayi juga dapat tertular cacar air bila Anda menderita cacar air pada lima hari sebelum melahirkan atau sampai dua hari setelah melahirkan. Ini adalah saat paling berisiko, karena bayi terpapar virus tapi tidak punya waktu menerima antibodi dari Anda. Dalam kasus ini, kemungkinan besar (diperkirakan 17-30 persen) bayi bisa mengalami neonatal varicella yang serius dan bahkan mengancam jiwa, terutama jika tidak segera ditangani.
Bila Cacar Telanjur Datang
Jika Anda belum melindungi diri dengan vaksin varisela tapi sudah telanjur tertular cacar air saat hamil, sebaiknya segera pergi ke dokter agar mendapatkan penanganan, karena bukan tidak mungkin Anda harus menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, walaupun ada vaksin varisela, jangan dulu tenang berhadapan dengan cacar air ini. Melakukan vaksinasi varisela tidak boleh sembarangan Mams, berikut ketentuannya:
- Lakukan vaksinasi varisela jika Anda belum pernah tertular cacar air, terutama bila berencana hamil. Atau jika setelah melahirkan, lakukan vaksinasi cacar air tepat setelah Anda melahirkan, dan dosis keduanya sekitar 4-8 minggu setelahnya, agar Anda tidak perlu khawatir lagi di kehamilan berikutnya.
- Melakukan vaksinasi cacar saat memberi ASI juga boleh dilakukan karena aman.
- Jangan melakukan vaksinasi jika sedang hamil. Karena vaksin cacar air adalah virus yang dilemahkan, jadi vaksin tersebut tidak boleh disuntikkan untuk ibu hamil karena sama saja seperti infeksi.
- Center for Disease Controls and Prevention (CDC) juga menyarankan agar ibu hamil menunggu sekitar sebulan setelah melakukan vaksinasi cacar air untuk kemudian merencanakan program hamil. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)