Health
Ini yang Harus Dilakukan Mama Saat Si Kecil Mimisan
Mimisan pada anak memang hampir selalu bikin para mama panik, apalagi kalau sebelumnya anak belum pernah mimisan.
Tidak hanya mimisan dengan darah mengucur deras dari lubang hidung Si Kecil, tapi mimisan yang hanya keluar darah sedikit waktu anak mengupil pun sudah bisa bikin kita panik ya, mams?
Saya tumbuh dalam generasi yang terbiasa mendengar, “Kalau mimisan, ambil daun sirih, gulung kecil, masukkan lubang hidung, lalu tengadahkan kepala.” Hingga dewasa pun setiap melihat tanaman sirih, saya jadi selalu ingat akan khasiatnya untuk mengobati mimisan.
Untungnya seumur hidup saya belum pernah mimisan. Namun karena belum memiliki pengalaman mimisan, ketika anak saya tiba-tiba mimisan saya jadi langsung panik. Oleh karena itu, ada baiknya kita memahami dengan baik apa penyebab mimisan dan bagaimana menanganinya.
Penyebab Mimisan
Faktanya mams, mimisan memang cukup sering terjadi pada anak-anak usia 2 – 10 tahun. Mimisan dapat terjadi karena adanya robekan pada pembuluh-pembuluh darah kecil yang terdapat di hidung Si Kecil. Dokter anak saya dulu pernah bilang, pembuluh darah di hidung sangat kecil dan halus, apalagi pembuluh darah di hidung anak-anak, lebih kecil dan halus lagi.
Lalu apa pencetus mimisan pada anak? Ternyata penyebab mimisan bisa macam-macam, dari mengupil atau mengorek hidung terlalu keras, benturan benda keras, mengeluarkan ingus saat pilek terlalu keras, alergi, cuaca, hingga kelainan darah.
Setiap anak juga berbeda ya mamas, ada anak yang belum pernah mimisan, ada anak yang mimisan karena AC terlalu dingin, tapi ada juga anak yang mimisan karena ia kepanasan setelah bermain sepeda di tengah hari bolong.
Menangani Mimisan pada Anak
Lalu bagaimana supaya mamas tidak panik ketika Si Kecil mimisan?
-Minta anak untuk duduk tegak, jangan tiduran
-Tundukkan kepala agar darah bisa mengalir keluar
-Ambil tissue atau kain, lalu letakkan di bawah hidung Si Kecil untuk menampung darahnya
-Tekan dengan lembut bagian depan hidung dengan jari selama 5-10 menit. Bila Si Kecil sudah cukup besar, mamas bisa meminta ia untuk melakukannya sendiri.
-Minta anak bernapas lewat mulut untuk sementara
-Setelah 10 menit, lepaskan jari dari hidung. Bila darah masih keluar, ulangi lagi menekan hidung selama 5-10 menit
Yang penting, jangan minta anak untuk tengadahkan kepala atau tiduran, karena darah bisa masuk kembali dan tertelan. Selain itu, ingatkan pula Si Kecil untuk tidak memasukkan tisu atau benda apapun ke dalam hidungnya untuk membersihkan sisa darah, karena bisa merusak proses pembekuan darah.
Kendati mimisan umum terjadi pada anak, namun mamas tetap harus selalu waspada. Ketahui penyebab mimisan dan terus awasi Si Kecil apakah mimisan ini diikuti dengan gejala gangguan kesehatan lain atau tidak. Mamas juga perlu membawa Si Kecil ke dokter bila mimisan terjadi pada bayi, mimisan tidak berhenti setelah penekanan, atau darah yang keluar terlalu banyak hingga menyebabkan pingsan, mimisan disertai muntah darah atau batuk darah, sesak napas, wajah pucat, dan badan menjadi lemah.
Beberapa anak dengan hidung ataupun saluran pernapasan yang sensitif, mungkin akan mengalami mimisan berkali-kali. Sebisa mungkin mamas ajarkan langkah-langkah ini pada orang-orang di sekitar Si Kecil seperti nenek kakek, pengasuh, guru, asisten rumah tangga, supaya semua orang paham apa yang harus dilakukan saat Si Kecil mimisan.
Pada anak yang sudah lebih besar dan sering mengalami mimisan, mamas juga bisa mengajarkan padanya apa saja yang harus dia lakukan saat mimisan. Pengetahuan dan kemampuan Si Kecil menangani mimisan akan membantunya saat mamas sedang tidak bersamanya. Percaya deh, mamas akan sangat bangga saat melihat Si Kecil mengetahui apa yang harus dia lakukan saat mimisan. (Putri Mahardhikarini/TF/KR/Doc. iStockphoto.com)