Health
Menjaga Kesehatan Paru Si Kecil di Kota Berpolusi Udara Tinggi
Tahukah Anda mamas, bahwa kota Jakarta tercatat sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia? Tentunya menjaga kesehatan paru merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Musim kemarau berkepanjangan, peningkatan emisi gas buang industri, kendaraan bermotor, dan pembangkit listrik ditengarai menjadi penyebab utamanya. Polusi udara dan kabut asap akan berdampak buruk bagi kesehatan, dengan dampak yang akan terasa dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Polusi udara dan kesehatan paru
Polusi udara adalah campuran partikel dan gas dari bahan alami dan buatan manusia di udara yang kita hirup, yang dapat mencapai konsentrasi berbahaya, baik di luar maupun di dalam ruangan.
Sumber polusi udara dapat berasal dari proses alam (kebakaran hutan, erupsi gunung berapi, badai dan lainnya), sektor transportasi (gas buang kendaraan, debu di jalan raya), sektor industri (pembakaran bahan bakar, proses industri, dan lainnya) dan sektor rumah tangga (pembakaran biomas, asap rokok, dan lainnya).
Penting bagi kita untuk mengetahui kadar Air Quality Index (AQI) saat bermaksud beraktivitas ke luar rumah. Menurut dr. Feni Fitriani Taufik, Sp. P (K), M.Ked selaku dokter spesialis paru dan pernapasan konsultan paru kerja dan lingkungan yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, “Dampak polusi udara sangat berbahaya terhadap kesehatan paru-paru. Sebagai organ pernapasan paling akhir, paru-paru menjadi tempat bersarangnya partikel-partikel sangat kecil dan berbahaya yang terkandung dalam polusi udara. Partikel-pertikel itu ukurannya halus sekali, 100 kali lebih halus daripada satu helai rambut. Terbayang, bila terus terhirup dalam jangka panjang akan meningkatkan jumlah radikal bebas yang tidak dapat dinetralisir oleh antioksidan alami dalam tubuh kita.
Hal ini kemudian merangsang terjadinya perubahan sel dalam saluran pernapasan, diserap ke pembuluh darah, dan menyebar ke berbagai organ tubuh.
Dampak Udara Buruk Pada Anak
Anak sangat rentan terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Anak-anak bernapas lebih cepat dibanding orang dewasa sehingga mereka akan menghirup lebih banyak polusi per kilogram berat badan dari udara berkualitas buruk. Anak berada dalam periode penting perkembangan sehingga pajanan racun dapat menyebabkan efek negatif. Anak juga mempunyai kebiasaan menjelajah dan beraktivitas di luar ruangan sehingga tergolong populasi yang rentan menghirup atau terpapar polusi udara.
“Pengaruh polusi udara yang paling umum pada anak yaitu iritasi mata dan saluran pernapasan, penurunan fungsi paru, dan perburukan penyakit paru dan jantung yang sudah ada sebelumnya,” papar dr. Wahyuni Indawati, Sp. A (K), dokter spesialis anak konsultan respirologi RS Pondok Indah – Pondok Indah.
“Risiko perburukan penyakit paru akan lebih tinggi pada anak yang memiliki penyakit sebelumnya seperti asma, pneumonia, penyakit jantung, gangguan imunitas, malnutrisi, dan lain-lain,” tambahnya.
Bagaimana Meminimalisirnya?
Dokter Wahyuni juga membagikan beberapa panduan untuk meminimalisir dampak kualitas udara yang buruk pada anak.
*Hindari beraktivitas di sekitar jalan raya yang penuh dengan kendaraan
*Pendingin ruangan (air conditioner) dalam mode “re-circulate”, ganti filter secara teratur
*Bekerjasamalah dengan sekolah untuk membatasi waktu bermain anak di luar ruang apabila AQI sedang tidak baik.
*Pakailah masker dengan ukuran yang sesuai anak. Gantilah masker jika sudah tampak kotor. Apabila AQI sedang sangat tinggi, sebaiknya anak-anak tetap beraktivitas di dalam ruangan saja.
*Hindari aktivitas dalam rumah yang dapat menambah kontaminasi seperti merokok di lingkungan sekitar rumah karena akan memperburuk dampak polusi udara dan dampak paparan asap rokok bagi anak.
*Pastikan status hidrasi anak cukup, anjurkan untuk banyak minum agar saluran napas tetap lembab dan lendir tetap encer.
*Penggunaan alat penyaring udara (air purifier) dapat membantu membersihkan udara di dalam ruangan.
Tangkal Radikal Bebas dengan Antioksidan
Selain menggunakan masker dan mengurangi aktivitas luar ruang, ada juga cara lain untuk menangkal paparan radikal bebas dalam tubuh kita, yakni dengan mengonsumsi antioksidan alami dari beberapa jenis buah, sayur, dan kacang-kacangan. Mengonsumsi secara rutin dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan kesehatan pada tubuh akibat polusi udara.
Berikut ini makanan kaya antioksidan yang disarankan untuk menangkal radikal bebas:
Vitamin C
Vitamin yang larut dalam air ini dipercaya dapat membantu proses regenerasi sel sehingga banyak digunakan sebagai bahan dasar krim pencerah wajah. Tak hanya bermanfaat untuk mencerahkan wajah, ternyata vitamin C merupakan antioksidan paling kuat untuk tubuh kita. Lemon, jeruk, dan kiwi merupakan beberapa buah yang mengandung vitamin C paling tinggi.
Vitamin E
Vitamin yang larut dalam lemak ini adalah garis pertahanan pertama dalam melawan peradangan pada jaringan tubuh kita. Vitamin E dalam makanan dapat ditemukan pada minyak bunga matahari, canola, kacang tanah, dan minyak zaitun. Almond dan biji bunga matahari juga merupakan sumber vitamin ini. Jangan lupa ikan salmon dan telur yang kaya omega 3 juga memiliki kandungan vitamin E yang cukup tinggi.
Beta Karoten
Mineral ini memainkan peran sangat penting dalam mengendalikan peradangan karena kandungan antioksidannya. Sayuran berdaun seperti fenugreek, selada, wortel, dan bayam adalah sumber terkaya beta karoten.
Lemak Omega-3
Melindungi tubuh terhadap dampak buruk polusi udara pada kesehatan jantung dan profil lipid. Sumber lemak omega-3 ini dapat diperoleh dari kacang-kacangan, biji-bijian, serta minyak ikan. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com)