Health

Mengenal Lebih Jauh tentang HIV / AIDS

By  | 

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Jika Anda terinfeksi HIV/AIDS, maka Anda akan memilikinya sepanjang hidup.

Data Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa selama tahun 2016 terdapat lebih dari 40 ribu kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik (penasun). Lebih dari 7000 orang menderita AIDS diikuti dengan jumlah kematian lebih dari 800 orang.

Mirisnya, WHO menyebutkan bahwa hanya 54% dari penderita yang menyadari bahwa mereka mengidap HIV/AIDS. Padahal, dengan mengetahui sedini mungkin, orang yang terinfeksi HIV/AIDS bisa segera mendapatkan penanganan medis. Meski tak bisa sembuh, namun dengan mengonsumsi obat secara teratur, dapat memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan harapan hidup penderita.

 

Apa itu HIV dan AIDS?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menurunkan kekebalan tubuh penderitanya secara drastis. Kondisi ini memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya  dengan mudah akan menyerang tubuh Anda. Tidak seperti virus lainnya, HIV tidak bisa hilang sepenuhnya dari tubuh Anda.

Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah kondisi terparah dari penyakit HIV. AIDS ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda. Seringkali penderita AIDS juga dapat menderita kanker.

HIV Aids Concept Crossword - 3D Rendering

Apa saja tanda-tanda dan gejala HIV dan AIDS?

Anda tidak dapat mengetahui secara pasti apakah Anda memiliki HIV atau tidak sampai Anda melakukan pemeriksaan. Hal ini karena HIV bisa memakan waktu 2 hingga 15 tahun dalam memunculkan gejala. Jadi, Anda mungkin memiliki HIV namun masih merasa sehat tanpa keluhan dan gejala apapun. Walau begitu, Anda masih dapat menularkan virus ini ke orang lain.

HIV tidak secara langsung merusak organ Anda mamas, tetapi akan menyerang sistem kekebalan tubuh Anda. Hal inilah yang kemudian memungkinkan Anda terserang berbagai penyakit, terutama infeksi.

Gejala awal dari HIV hampir serupa dengan infeksi virus lainnya, yaitu:

– Demam

– Sakit kepala

– Kelelahan

– Sakit otot

– Kehilangan berat badan

– Pembengkakan kelenjar di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha

 

AIDS merupakan tahap lanjutan progresif dari HIV. Orang dengan HIV sistem kekebalan tubuhnya akan menurun sehingga menyebabkan banyak kondisi infeksi lainnya. Jika Anda memiliki AIDS, bisa saja Anda  menderita beberapa penyakit menular pada waktu yang sama, misalnya saja:

– Infeksi, contohnya tuberkulosis, infeksi sitomegalovirus, kriptokokus meningitis, toksoplasmosis, cryptosporidiosis.

– Toksoplasmosis. Infeksi mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit yang menyebar terutama oleh kucing. Kucing yang terinfeksi juga memiliki parasit dalam tinja.

– Cryptosporidiosis. Disebabkan oleh parasit usus yang umum ditemukan pada hewan. Penularan terjadi ketika Anda menelan makanan atau air yang terkontaminasi yang kemudian dapat menyebabkan diare parah kronis pada orang dengan AIDS.

– Tuberkulosis (TB). TB adalah infeksi yang paling umum yang terkait dengan HIV, dan di negara miskin, TB merupakan penyebab utama kematian di antara orang dengan AIDS .

– Sitomegalovirus. Virus herpes ini ditransmisikan dalam cairan tubuh seperti air liur, darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem kekebalan tubuh yang sehat akan membuat virus tidak aktif. Namun, jika sistem kekebalan tubuh melemah, virus muncul kembali dan menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lain.

– Kandidiasis. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan menyebabkan lapisan putih dan tebal pada selaput lendir mulut, lidah, kerongkongan, atau vagina.

– Kriptokokus meningitis. Peradangan terjadi pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Meningitis kriptokokal adalah infeksi sistem saraf umum pusat yang terkait dengan HIV, disebabkan oleh jamur yang ditemukan di dalam tanah.

– Kanker dan masalah pada ginjal.

Kondisi ini dapat diikuti dengan thrush (lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut yang disebabkan oleh infeksi jamur dan kadang-kadang disertai dengan sakit tenggorokan), infeksi jamur vagina yang parah atau berulang, penyakit radang panggul kronis, infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem bersamaan dengan sakit kepala, dan/atau pusing, turunnya berat badan, memar lebih mudah dari biasanya, diare yang lebih sering.

Selain itu, Anda juga bisa mengalami sering demam dan/atau berkeringat di malam hari, pembengkakan atau pengerasan kelenjar di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha, batuk kering, meningkatnya sesak napas, perubahan warna pada kulit atau dalam mulut, perdarahan pada kulit dan area tubuh lainnya, ruam kulit yang sering atau tidak biasa, mati rasa parah atau nyeri pada tangan atau kaki, hilangnya kendali otot dan refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot, kebingungan, perubahan kepribadian, atau penurunan kemampuan mental, dan banyak lagi.

 

Three disposable medical syringes on a white background.

Apa penyebab HIV dan AIDS?

AIDS disebabkan oleh HIV dan virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari pasien HIV, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Sebagai contoh:

– Melakukan kegiatan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki HIV.

– Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang terkontaminasi dengan HIV.

– Menggunakan peralatan tato dan body piercing  (termasuk tinta) yang tidak steril dan terinfeksi HIV.

– Dari seorang mama dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan dengan menyusui.

– Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi HIV pada luka atau luka terbuka .

 

Namun Anda tak perlu khawatir akan tertular HIV melalui kontak sehari-hari seperti:

– Menyentuh

– Berjabat tangan

– Berpelukan atau berciuman

– Batuk dan bersin

– Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet

– Berbagi sprei

– Peralatan makan atau makanan

– Hewan, nyamuk, atau serangga lainnya.

 

Sample blood collection tube with HIV test label

 

Diagnosa dan Pengobatan

Untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi HIV, Anda bisa melakukan tes darah.  Walau begitu, keakuratan tes tergantung pada waktu paparan terakhir untuk HIV (hubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum). Antibodi HIV akan muncul pada tes HIV dalam kurun waktu 3 bulan.

Hingga saat ini tidak ada obat atau vaksin untuk HIV/AIDS. Walau begitu, ada beberapa obat yang dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit ini. Konsultasikan hal ini dengan dokter Anda. Anda juga bisa mendapatkan dukungan psikologis dengan terapis dan/atau bergabung dengan kelompok pendukung untuk orang dengan HIV/AIDS.

 

Closeup on young housewife eating pills and drinking water

 

Selain itu, pertahankan sistem kekebalan tubuh Anda dengan gaya hidup sehat, pemeriksaan medis yang teratur, cukup istirahat dan berolahraga, hindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol dan tembakau, dan pelajari cara mengelola stres.

Perlu Anda pahami, ketika Anda mengetahui bahwa Anda positif HIV, segeralah mendapatkan pengobatan dan hindari menularkan penyakit ini pada keluarga atau orang lain. Jangan menutupi hal ini dengan pasangan dan ajak pasangan untuk melakukan tes HIV.

Artikel ini didukung oleh:

 

logo_bg

(Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com)

Shares