Health
Apakah Penggunaan Bedak Aman Bagi Bayi?
Begitu banyak pro dan kontra kita dengar tentang penggunaan bedak pada bayi. Risiko kesehatan seperti gangguan pernapasan hingga penyakit kanker adalah 2 penyakit yang paling sering dibahas.
Mungkin mamas sudah mengetahui bahwa salah satu produsen perawatan tubuh bayi, yaitu Johnson & Johnson, kembali menerima gugatan. Perusahaan asal Amerika Serikat itu disebut mengetahui sejak lama bahwa bedak bayi mereka mengandung asbes, yang berisiko mengakibatkan kanker ovarium.
Dilansir dari BBC, informasi tersebut muncul dalam laporan investigasi media Reuters. Investigasi tersebut menunjukkan bahwa Johnson & Johnson sebenarnya sudah mengetahui adanya sejumlah kecil asbes dalam produk mereka setidaknya sejak 47 tahun yang lalu. Kendati begitu, pihak Johnson & Johnson menyanggah hal tersebut.
Kontroversi Penggunaan Bedak Bayi
Hingga saat ini, ribuan tuntutan hukum telah diajukan terhadap Johnson & Johnson. Tuntutan hukum ini sebagian besar diajukan oleh para wanita yang telah didiagnosis dengan kanker ovarium. Mereka mengklaim mendapatkan penyakit ini setelah menggunakan talc Johnson & Johnson di alat kelamin mereka selama bertahun-tahun.
Banyak penelitian ilmiah yang diterbitkan sejak tahun 1970-an memang menunjukkan bahwa penggunaan bedak bayi dalam jangka panjang pada alat kelamin perempuan dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Hal lain yang saat ini juga menjadi perhatian adalah karena adanya kontaminasi asbes. Asbes adalah sejenis mineral yang terbentuk secara alami pada proses pembuatan talc dan kemungkinan mencemarinya. Paparan asbes paling sering terjadi melalui inhalasi (terhirup) dan telah dinyatakan dapat menyebabkan kanker bila terlalu banyak terpapar.
Bedak bayi VS Kanker Ovarium dan Gangguan Kesehatan Lainnya
Risiko kanker ovarium yang disebabkan oleh penggunaan bedak bayi memang hingga saat ini belum jelas. Para ilmuwan yang pertama kali melakukan penelitian pada tahun 1982, menemukan adanya kemungkinan hubungan antara penggunaan bedak dan kanker ketika mereka menemukan partikel talc di tumor ovarium wanita.
Namun dalam salah satu penelitian yang dilakukan pada tahun 2018, para ilmuwan menemukan hubungan yang lemah antara penggunaan genital talc dan kanker ovarium. Menurut mereka, ada banyak faktor risiko lain yang turut memengaruhi peluang seorang wanita untuk terkena kanker ovarium, seperti usia, mutasi gen yang diwariskan (BRCA 1 dan BRCA2), sejarah keluarga, penggunaan terapi hormon jangka panjang dan lainnya.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengklasifikasikan penggunaan bedak pada alat kelamin dan pantat dapat bersifat karsinogenik bagi manusia.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dan Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengatakan bahwa menghirup talc berulang mungkin membahayakan paru-paru. Uni Eropa pun telah melarang talc dalam produk kesehatan dan kecantikan karena masalah kesehatan dan keselamatan.
Johnson & Johnson dan perusahaan lain yang membuat produk kesehatan dan kecantikan diwajibkan oleh Administrasi Makanan dan Obat AS untuk menguji produk mereka. Johnson & Johnson mengatakan pengujian produknya telah menunjukkan bahwa produk bedak bubuknya tidak mengandung asbes.
Lalu Bagaimana Agar Bedak Bayi Tetap Aman Digunakan?
Kendati ilmuwan tidak memiliki cukup bukti untuk mengaitkan bedak bayi sebagai penyebab kanker, namun menghirup partikel bedak memang dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan, terutama pada bayi, bila masuk ke paru-paru.
So, should we use talc? Banyak mama, dan mungkin juga Anda sendiri menyukai wanginya bau bedak sehingga kemudian memberikannya pada Si Kecil. Namun Anda keliru bila menyangka bedak dapat melindungi bayi dari ruam popok. Sebaiknya gunakan krim anti ruam untuk mencegah ruam pada bayi.
Jika Anda khawatir akan risiko di atas, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menggunakan bedak dengan lebih aman:
1. Hindari meletakkan bedak bayi langsung pada alat kelamin. Sebaliknya, tepuk-tepuk dengan ringan pada kulit di area sekitar alat kelamin dan pada kaki.
2. Hindari mengaplikasikan bedak di area sekitar mata bayi Anda.
3. Jauhkan bedak bayi dari wajah. Ini dapat membantu untuk menghindari kemungkinan terhirup.
4. Jauhkan bedak bayi dari jangkauan anak-anak.
5. Keluarkan bedak dari kemasannya langsung ke tangan Anda atau spons. Hindari memberikannya secara langsung ke bagian tubuhnya. Bedak bayi terbuat dari partikel-partikel kecil dari mineral alami yang disebut talc. Mineral ini aman untuk kulit bayi Anda, namun partikel halusnya bisa berbahaya jika bayi mama terlalu banyak menghirupnya. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Various, iStockphoto.com)