Murti Bunanta: Cerita Rakyat Indonesia Diminati Dunia

Children’s literature encourages children to enjoy language learning. 

Pakar sastra anak Indonesia, DR. Murti Bunanta SS., MA, menyarankan Mamas untuk kembali memperkenalkan Si Kecil dengan cerita rakyat. Nilai – nilainya diyakini dapat membantu membentuk kepribadian positif sejak dini. 

Murti Bunanta, Pakar Sastra Anak Indonesia

Ditemui dalam event Indonesia International Book Fair 2017 di Jakarta Convention Center (7/9/2017), doktor sastra anak pertama di Indonesia yang juga merupakan penulis buku anak ini menyampaikan bahwa anak – anak memiliki kemampuan untuk menyerap ajaran positif dari buku bacaan, “Terutama cerita rakyat. Sejak dulu, Indonesia selalu mengajarkan konsep santun dan keberagaman. Saya rasa, di tengah serbuan era digital sekarang ini, sudah waktunya orangtua mengimbangi pengajaran nilai moral dengan turut menyertakan cerita rakyat dari berbagai daerah,” ujarnya.

Beberapa buku karyanya seperti “The Tiny Boy & Other Tales From Indonesia” atau “Princess Mandalika” telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan di Amerika, serta disimpan menjadi buku bacaan di perpustakaan nasional Singapura; menjadikan cerita rakyat Indonesia bacaan bagi anak – anak di belahan bumi lain.

Dalam kesempatan tersebut, penulis yang pernah mendapatkan penghargaan Literary Prize di Polandia & Prancis untuk bukunya “Si Bungsu Katak” dan “Legenda Pohon Beringin” itu mengungkapkan, “Jerman, Korea, Jepang dan Amerika sangat tertarik dengan cerita rakyat Indonesia. Cerita kita kaya akan imajinasi dan ilustrasi, dilengkapi dengan nilai pengajaran positif. Satu paket lengkap inilah yang membuat penerbit asing selalu tertarik dengan cerita rakyat Indonesia dan merilisnya di negara  masing – masing.”

Berikut kelebihan cerita rakyat untuk bacaan Si Kecil menurut Murti Bunanta:

1.  Bersifat universal. Artinya, tidak terbatas usia dan mengandung konsep umum yang mudah dipahami untuk semua usia. Cerita rakyat dapat dinikmati oleh anak – anak usia berapapun, dengan kandungan nilai moral yang umum seperti berdoa, pengorbanan, atau kasih sayang yang begitu besar kepada orangtua.

2. Fantasi & petualangan. Seringkali mengangkat kisah di berbagai wilayah Indonesia pada jaman dahulu, anak- anak akan diajak berimajinasi membayangkan kehidupan dan cerita legenda yang seru.

3. Unsur sastra. Cerita rakyat kerap dikaitkan dengan kentalnya unsur sastra di dalamnya. Mulai dari pemilihan kata, cerita, hingga imajinasi yang diramu dengan sangat baik dan tak lekang oleh zaman.

Unsur terpenting bagi mamas yang akan memilih buku bacaan bagi Si Kecil adalah harus memiliki unsur ramah anak, “Buku yang ramah anak memerlukan strategi dalam penulisannya, sehingga memberikan kesan mengajak yang baik, menyadarkan tanpa perlu menakuti, mempunyai harapan dan dapat memberikan pesan,” tutup Presiden “Indonesian Section of International Board on Books for Young People” itu. (Nathalie Indry/KR/Photo: dok. Smart Mama, Istockphoto.com, Various)