Interior Design
Rumah Sehat dan Nyaman dengan Area Roof Garden
Tak ada alasan untuk tak membuat area terbuka hijau di rumah, bahkan di rumah mungil sekalipun. Sebab, penghuni bisa mengakalinya dengan membuat rooftop garden atau roof garden di atap rumah.
Konsep roof garden atau taman di atas atap sudah dikenal sejak lama. Hingga saat ini, roof garden masih eksis di sejumlah tempat tinggal maupun ruang publik. Keberadaannya mampu membantu mencegah atau mengurangi laju pemanasan global.Di samping itu, roof garden pun bisa meningkatkan kualitas udara dan kesehatan lingkungan. Nampaknya, keberadaan taman di atas atap ini diperlukan di rumah-rumah yang berada di kota besar.
Selain punya dampak terhadap kesehatan dan lingkungan, keberadaan roof garden juga bisa membuat rumah tampak kekinian. Tengok saja sejumlah restoran, hotel, atau bar yang “menjual” area rooftop-nya buat pengunjung. Di sana, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota dari ketinggian, sambil bersantai atau berfoto.
Anda pun bisa menciptakan roof garden di atap rumah. Berikut, adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum membuat roof garden.
Beri pembatas halaman
Jangan lupa untuk memagari rooftop taman di atas rumah. Fungsi pagar tersebut tentu saja untuk memproteksi pengunjung rooftop dari hal-hal berbahaya.Pilihan pagar yang bisa Anda gunakan antara lain pagar panel beton sebatas dada orang dewasa atau pagar bermaterial besi. Namun sebaiknya gunakan pembatas halaman berbahan beton, sebab beton memiliki daya tahan yang lama serta perawatannya lebih mudah.
Tentukan tema roof garden
Dengan menentukan tema, Anda mengetahui bentuk roof garden yang akan dibangun dan furnitur apa saja yang dapat mengisinya.
Tanaman
Tidak semua jenis tanaman cocok diletakkan di atap rumah. Faktor angin dan matahari sangat menentukan. Maka, pilihlah tanaman yang akarnya tidak berserabut, kuat menghadapi terpaan angin, dan tumbuh subur ketika terkena paparan sinar matahari langsung.
Saluran irigasi
Akan ada banyak tanaman di roof garden Anda. Otomatis tanaman tersebut harus disiram setiap harinya. Untuk itu, pastikan Anda menyediakan saluran irigasi sebagai tempat aliran air yang digunakan untuk menyiram tanaman dan air hujan. Tentukan di mana Anda akan membangun saluran irigasi di atap rumah, sebelum membangunnya.
Atur tata letak
Setelah lahan yang akan dijadikan sebagai roof garden siap, anda harus mulai merancang bentuk tata letak ruangnya sebelum mengisinya dengan berbagai barang. Jangan sampai atap rumah Anda terkesan penuh dan berantakan.
Juga, ada beberapa tahap untuk membuat roof garden:
1. Buatlah atap dak beton dengan kemiringan 20 – 30 derajat. Konstruksinya menggunakan material cor beton bertulang dengan besi diameter 8 mm. Ukuran setiap kolom beton 20cm x 20cm. Tebal lantai dak 20 cm untuk luasan 50 meter persegi.
2. Buat bak tanaman di tepi dak beton, bisa berbentuk kotak, bulat, oval atau kombinasi, asal bentuknya sesuai dengan luas dak yang ada. Bak ini berfungsi sebagai wadah tanaman.
3. Lapisi dak beton dan bak tanaman dengan material waterproofing. Fungsinya untuk mencegah air merembes ke ruangan di bawahnya, juga melindungi tulang besi pada balok kolom dan lantai.
4. Buat instalasi air bersih dan kotor. Instalasi air bersih untuk menyiram tanaman, yang berhubungan langsung dengan pompa air atau bak penampungan air. Perhatikan juga instalasi air buangan yang tersambung dengan tepi dak terendah, lalu hubungkan ke pipa talang air menuju bak resapan di tanah dan ke saluran pembuangan air.
5. Pasang ijuk atau cocopeat, sejenis serabut kelapa di atas dak beton berjajar teratur dengan ketebalan 10 cm. Fungsi ijuk untuk menahan sekaligus menyaring air yang merembes dari pasir dan tanah.
6. Tuang tanah merah dan humus sebagai media tanam. Kandungan pH tanah yang baik berkisar 5 – 7pH.
7. Tanam rumput di atasnya. Tanam tanaman berakar serabut pada bak tanaman. Jenis tanaman rambat dapat ditanam di tepi pagar atau dinding, sedangkan tanaman rendah pada bak dan tepi taman. Tanam juga tanaman berbunga agar tampilan taman lebih indah.
8. Pasang pagar di bagian depan dan belakang taman. Pagar dapat terbuat dari besi, bambu, atau kayu, asal kuat dan aman. Lebih baik jika pagar memiliki pintu, sehingga Anda seperti berada di pekarangan rumah.
Sedangkan untuk memilih tanaman, perhatikan ciri berikut:
1. Tanaman harus tahan terhadap sinar matahari langsung (tanaman panas). Hal ini penting diperhatikan mengingat lokasi pertumbuhan tanaman akan memiliki jarak yang lebih dekat dengan matahari dibandingkan taman biasa.
2. Hindari tanaman berakar menghujam ke bawah seperti palem. Pilihlah yang memiliki akar menyebar dan pertumbuhannya lamban, misalnya pohon pagoda.
3. Sebaiknya pilih tanaman yang rajin berbunga, contohnya mawar, melati, tapak dara, bougenville.
4. Memiliki percabangan yang banyak untuk menciptakan bentuk yang agak rimbun, contohnya pohon pagoda dan kamboja. (Yosi Avianti/Photo : Various)