Health
Mendukung Peran Papa dalam Menjaga Kesehatan dan Gizi Keluarga
Peran kedua orangtua, baik mama maupun papa, sangat penting dalam mendukung kesehatan dan gizi keluarga. Namun sayangnya, menjaga kesehatan dan gizi keluarga seringkali masih dianggap sebagai tanggung jawab para mama, sedangkan para papa cenderung jarang terlibat maupun dilibatkan.
Untuk mendukung peran papa dan mama untuk mewujudkan keluarga yang sehat, Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-Indonesia) menyelenggarakan acara bincang-bincang bertajuk “Ayah Hebat, Keluarga Sehat” pada 11 November 2016 lalu di @america, yang merupakan rangkaian peringatan Hari Ayah dan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh bersamaan pada tanggal 12 November.
Melalui acara ini, MCA-Indonesia berupaya membangun kesadaran akan pentingnya peran papa dalam mendukung kesehatan dan gizi untuk tumbuh kembang anak. “Peran seorang ayah sangatlah penting dalam mendukung kesehatan ibu dan anak, sehingga generasi mendatang lebih sehat daripada generasi kita sekarang,” ujar Dwi Rahayu Yuliawati-Faiz, Direktur Inklusi Sosial dan Gender MCA-Indonesia.
Bersama Dwi, sejumlah pembicara di acara ini juga turut berbagi cerita dan ilmu, antara lain Galopong Sianturi, Kepala Subdirektorat Bina Kewaspadaan Gizi Kementerian Kesehatan; Farri Icksan Wibisana, ayah satu anak dan gitaris band The SIGIT; serta Nur Hasyim dari Aliansi Laki-laki Baru.
Peran para papa ini dimulai bukan saat ketika anak lahir, melainkan sejak sang mama merencanakan kehamilan dan mulai hamil. Di sini papa dapat memberi dukungan penuh agar mama dan janin dalam kandungannya selalu dalam kondisi sehat, dengan menjaga asupan gizi seimbang, cukup istirahat, dan berolahraga. Dan ketika anak lahir, papa kembali berperan penting untuk memastikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama umur Si Bayi. Untuk memperlancar ASI, mama membutuhkan asupan gizi lebih banyak ketimbang saat hamil, serta rileks dan bahagia, yang tentu juga memerlukan dukungan papa.
Dengan adanya peningkatan peran para papa ini, diharapkan dapat mencegah stanting dan mendukung pertumbuhan anak sehat dan cerdas di Indonesia. Karena, anak merupakan generasi penerus yang akan membantu menyejahterakan keluarga, meningkatkan ekonomi, dan tentunya juga membangun Indonesia.
Stanting adalah kondisi tinggi badan di bawah standar umur yang disebabkan kekurangan gizi kronis. Stanting menghambat perkembangan fisik dan kecerdasan anak, serta mengurangi daya saing anak saat dewasa dan meningkatkan risiko mereka terkena penyakit. Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada 2013 mencatat prevalensi anak stanting di Indonesia ialah 37%. Artinya, ada sekitar 9 juta anak Indonesia yang pertumbuhannya tidak optimal akibat kekurangan gizi kronis.
Upaya mengurangi prevalensi stanting adalah salah satu fokus MCA-Indonesia melalui Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mencegah Stanting. MCA-Indonesia mendukung target penurunan prevalensi stanting dari 32% pada 2013 menjadi 28% pada 2019, seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia. Jadi para papa, yuk turut mendukung kesehatan dan gizi keluarga Anda!
Selain bincang-bincang tadi, MCA-Indonesia juga sedang menyelenggarakan kompetisi foto bagi para papa di tiga media sosialnya yang bisa Anda ikuti, yakni Instagram (@MCA_Indonesia), Twitter (@MCA_Indonesia), dan Facebook (facebook.com/MCA.Indonesia.page). (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com, Dok. @america)