Relationship

Trik ‘Diam’ Saat Bertengkar dengan Pasangan

By  | 

Saat bertengkar, seringkali Anda terjebak dalam situasi, yang bisa mengakibatkan hubungan menjadi tidak harmonis. Membicarakan suatu persoalan dari hati ke hati memang sangat penting, tapi ada kalanya Anda harus menahan ego dan emosi untuk ‘keluar’ sebentar dari persoalan dengan tidak berkata apapun alias diam. Kapan trik ‘diam itu emas’ efektif dalam pertengkaran?

1. Tahan untuk tidak Mengeluarkan kata-kata kasar
Saat marah besar, biasanya cenderung meluapkan emosi secara berlebihan. Baik secara kontak fisik maupun ucapan kasar. Tapi perlu diketahui, melontarkan kata-kata kasar tidak akan menyelesaikan masalah malah membuatnya semakin buruk. Pasangan mungkin saja merasa sakit hati karena ucapan Anda. Apabila Anda merasa tidak bisa mengontrol emosi, diam adalah cara terbaik untuk menghindarinya.

2. Anda Serius Marah
Jika Anda pasangan yang terbiasa berkomunikasi dengan baik setiap ada masalah, maka sikap diam bisa dilakukan apabila terjadi masalah yang sangat serius. Misalnya saja, ada kata-katanya yang menyakiti hati dan tidak bisa diterima saat bertengkar. Mendiamkan pasangan akan mengirimkan pesan non-verbal bahwa Anda sungguh-sungguh kesal dan marah. Dengan begitu, dia akan mencoba mencari tahu letak kesalahannya dan berusaha memperbaikinya agar bisa berbicara lagi dengan Anda.

3. Saat acara keluarga
Apabila pasangan melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai saat berada di acara keluarga atau tempat umum, jangan langsung memarahi dan membentaknya. Diam saja dan jangan memancing pertengkaran di tengah keramaian. Menjadi pusat perhatian saat bertengkar tidak hanya membuat malu, tapi juga semakin memperparah masalah yang seharusnya sepele dan bisa diselesaikan secara singkat. Tahan emosi dan baru bicarakan ketika Anda dan pasangan hanya berdua.

4. Sedang Lelah
Sebaiknya jangan memperdebatkan suatu hal ketika Anda sedang lelah, karena berpotensi tinggi menyebabkan pertengkaran hebat. Anda juga lebih rentan bertingkah di luar kebiasaan normal. Jika kekasih yang memulai, menjauhlah dan katakan bahwa Anda perlu waktu istirahat agar bisa berpikir lebih jernih. Beri waktu bagi Anda berdua untuk menenangkan diri. Ketika fisik dan psikis sudah lebih membaik, baru mengangkatnya ke permukaan. (Yosi Avianti/Photo : Istockphoto.com)

Shares