Mind
Q&A : Iri pada Karier Suami
Q : Saya wanita karier dengan seorang anak berumur 15 bulan. Sebagai ibu bekerja, saya harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga. Hal ini membuat saya kadang harus meninggalkan kantor demi menunggui anak yang sakit. Mau tidak mau, ini berdampak pada performa saya yang tak maksimal di kantor. Sementara karier suami saya melonjak naik karena ia bisa fokus bekerja tanpa harus memikirkan hal lain, termasuk anak kami. Kondisi ini membuat saya iri sekaligus cemburu pada keberhasilan suami itu. Apakah ini salah? Apa yang sebaiknya saya lakukan?
Jeany, 26 tahun, mama dari Wendy, 15 bulan
A : Menurut Samantha Rodman, Ph.D, penulis buku How to Talk to Your Kids about Your Divorce: Healthy, Effective Communication Techniques for Your Changing Family , Anda tak perlu iri atau cemburu pada keberhasilan karier pasangan Anda. Sebab pada dasarnya, seorang ibu memang dituntut untuk multitasking. Jadi, daripada Anda menggerutu sendiri, lebih baik diskusikan hal ini pada pasangan.
Katakan bahwa Anda sebetulnya punya ambisi untuk memiliki karier cemerlang seperti pasangan. Dan Anda perlu bantuan suami untuk bisa mewujudkan keinginan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan meminta ia untuk mau bergantian meluangkan waktu lebih banyak untuk Si Kecil, khususnya bila hal ini tidak bisa dilakukan oleh Sang Pengasuh, seperti menjaganya waktu sakit atau mengambil raport anak.
Ingat juga ya, Mam, bahwa pasangan bekerja maksimal juga tentu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jadi, sebetulnya Anda dan anak-anak juga yang akan beruntung mendapatkan ‘buah’ dari hasil kerja keras pasangan ini. Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga mendukung karier suami agar terus meningkat ya! (Lenny Delima/ Photo : Istockphoto.com)