Parenting
4 Penyesalan Mama (dan Cara Memperbaikinya)
Mamas, tidak ada satu pun manusia yang luput dari kesalahan, tentu saja termasuk Anda ya. Banyak mamas mengaku kerap melakukan kesalahan saat mengasuh Si Kecil dan setelahnya tentu saja sangat menyesal. Namun daripada Anda terus-terusan merasa sedih, yuk simak empat kesalahan yang sering dilakukan para mama dan solusinya.
1. “Saya tidak membiarkan Si Kecil tidur siang.” Banyak mamas melakukan hal ini karena jika Si Kecil tidur siang, ia akan tidur sangat larut di malam hari. Tentu saja hal itu membuat para mamas kewalahan, sehingga solusinya Anda selalu berusaha membangunkan Si Kecil di siang hari dengan berbagai macam cara padahal ia sudah mengantuk. Setelah berhasil, terselip juga rasa penyesalan dalam diri mamas, tetapi jika ia kerap tidur terlalu malam, Anda juga yang lelah. Untuk hal yang satu ini Anda tidak perlu terlalu merasa bersalah, pasalnya menurut para ahli jika Si Kecil sudah menginjak usia tiga tahun, ia tidak wajib lagi untuk tidur siang. Solusinya, saat jam tidur siang, Anda dapat memberikan aktivitas yang tenang seperti menggambar atau membaca agar tubuhnya beristirahat.
2. “Si Kecil tetap sekolah meski sedang kurang sehat.” Yang satu ini juga kerap dilakukan oleh para mamas, meskipun Si Kecil sedang kurang enak badan, Anda tetap memintanya untuk sekolah dengan berbagai alasan. Misalnya ingin anak tidak tertinggal pelajaran atau tidak ingin terlalu memanjakan anak. Namun seringkali pula Anda merasa bersalah melakukan hal tersebut kan? Sebenarnya jika ingin jujur, anak balita memang kerap terserang penyakit ya, Mams, baik yang ringan maupun tidak, jika setiap ia sakit kemudian tidak masuk sekolah, bisa-bisa ia terus-terusan absen dari sekolah. Solusinya, Anda harus cermat dalam memilah penyakit yang menyerangnya. Jika tergolong ringan dan tidak menular, Anda dapat tetap mengizinkannya untuk sekolah.
3. “Saya membentak Si Kecil.” Nah, hal ini adalah salah satu alasan terbesar yang membuat mamas menyesal, yakni marah berlebihan pada Si Kecil hingga membentaknya. Memang sulit ya, Mams mengendalikan emosi, apalagi jika perilaku Si Kecil sudah di luar batas toleransi Anda. Namun ternyata, sesekali Si Kecil perlu tahu juga bahwa orangtuanya bukanlah manusia yang sempurna. Atasi penyesalan Anda dengan meminta maaf secara langsung pada Si Kecil, dan untuk mencegah hal tersebut terulang lagi, ada baiknya saat emosi Anda menenangkan diri terlebih dahulu baru menegur Si Kecil.
4. “Saya tidak selalu mengajari anak untuk berbagi.” Idealnya, Anda memang wajib mengajarkan anak untuk berbagi dengan lingkungan sekitar. Contohnya, berbagi makanan dengan sesama teman juga bermain bersama. Tetapi, ada kalanya Anda merasa kesal juga jika mainan kesayangan Si Kecil menjadi bahan perebutan anak lain sehingga ia tidak leluasa bermain. Akibatnya, Anda terjebak dalam dilema antara sayang dengan mainan yang ia miliki dengan keinginan mengajari Si Kecil untuk berbagi. Solusinya, tidak perlu membawa mainan kesayangan Si Kecil atau mainan yang mudah rusak ke area yang ramai seperti taman bermain atau sekolah. Lagipula konsep sharing yang Anda tanamkan adalah konsep berbagi yang sehat, bukan berbagi yang lantas merugikan Si Kecil sendiri. (Karmenita Ridwan/Photo: Istockphoto.com)