Education
Tip Mengajarkan Orientasi Seksual pada Anak
By Karmenita Ridwan |
Maraknya isu LGBT atau Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender akhir-akhir ini membuat para mama cemas. Pasalnya, kini banyak mainan, tayangan, juga buku anak yang menjadi sarana kampanye LGBT tersebut. Banyak mamas mengaku sebenarnya tidak terlalu peduli dan tidak akan menganggu keberadaan kaum tersebut, namun jika sejak kecil anak-anak dicekoki dengan pembenaran disorientasi seksual, tentu saja banyak pihak keberatan. Sebagai langkah antisipasi terhadap isu tersebut, maka ada baiknya Anda mengajarkan seputar gender awareness dan orientasi seksual pada Si Kecil, tentu saja sesuai usianya. Yuk simak tipnya.
- Jelaskan identitas gendernya. Sejak awal identitas gender Si Kecil memang harus jelas, karena di usia 2-3 tahun, ia sudah mulai bisa menangkap perbedaan tersebut. Jelaskan pada Si Kecil mengenai gender baik secara fisik maupun peran. Secara fisik perbedaannya sudah jelas, namun secara peran dan behavior harus dijelaskan lebih lanjut dengan cara yang masuk akal. Tidak perlu berlebihan jika anak laki-laki Anda memegang boneka, hal tersebut normal saja kok Mams, asalkan identitas gendernya sudah jelas ia akan mengerti tentang gendernya.
- Jawab pertanyaannya dengan jujur. Pada umumnya, anak usia sekolah punya rasa ingin tahu sangat tinggi dan memiliki banyak pertanyaan seputar seksual dengan Anda. Jangan pernah abaikan pertanyaannya sesulit apapun usahakan untuk menjawabnya ya Mams, tentu saja dengan bahasa yang dapat ia pahami. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya pada anak bahwa sumber informasi yang terpenting adalah orangtuanya.
- Informasikan pada anak mengenai keluarga yang sesungguhnya. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, pastikan Si Kecil mengetahui bahwa keberadaan dirinya bisa terjadi karena ada seorang ayah laki-laki dan seorang ibu yang bergender wanita. Dengan begitu ia dapat memperoleh gambaran jelas mengenai konsep seksual dan konsep keluarga yang wajar dan normal.
- Perhatikan tayangan yang ia tonton. Jangan sampai lengah ya Mams, Anda harus memastikan bahwa tayangan yang ia tonton memang tak memiliki unsur penyimpangan orientasi seksual. Jika sudah terlanjur melihat, dampingi Si Kecil dan jelaskan secara santai, tak perlu panik lalu bereaksi keras. Si Kecil malah bingung nanti Mams.
- Selalu ada untuknya saat ia membutuhkan Anda dan pasangan. Jujur saja, tak ada orangtua yang ingin anaknya menempuh kehidupan yang tidak seharusnya. Oleh karena itu, selain mengajari Si Kecil seputar orientasi seksual, Anda dan pasangan harus meluangkan waktu berada di samping anak-anak kala mereka membutuhkan. Anda berdua harus menyadari mendidik anak tak hanya menjadi tanggung jawab salah satu dari Anda tetapi Anda berdua sebagai satu tim. Hindari kekerasan dalam rumah tangga baik dalam bentuk fisik maupun mental, jaga keharmonisan hubungan Anda dan suami agar anak merasa bahwa pernikahan dan kebersamaan adalah sesuatu yang indah. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)
← Previous Story Kim Kardashian: Pangkas Bobot 14 Kg dalam Dua Bulan
Next Story → Supercute ala Oliver Finlay