Parenting
7 Tips Mempersiapkan Mental Si Kecil untuk Berpuasa
Di bulan Ramadhan tentunya banyak nilai-nilai baik yang penting untuk diajarkan kepada Si kecil. Salah satu aktivitas utama yang dilakukan di bulan ini adalah berpuasa yang memiliki banyak nilai filosofis kebaikan terutama dalam hal mengontrol diri. Tentunya hal ini penting dilatih sedari dini.
Secara umum tidak ada aturan baku untuk anak usia dini dalam kewajiban mengikuti ibadah puasa. Namun mereka bisa mulai berlatih melakukan ibadah puasa sesuai dengan kemampuannya, dan tentunya sangat perlu bantuan dan dukungan dari kita, orangtuanya.
Salah satu yang paling penting adalah mempersiapkan mental atau psikologis Si Kecil untuk melakukan ibadah puasa. Tentunya kita juga perlu memerhatikan kemampuan fisik dan mental anak sesuai usianya.
Menurut psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi., bagi Si Kecil tujuan utama berpuasa adalah merasakan rasa senang melewati Bulan Ramadhan agar tumbuh rasa cinta mereka dalam melewati semua proses ibadah yang terjadi di bulan ini. Perbanyak diskusi, nonton, ataupun membaca buku-buku yang bisa membantu Si Kecil memahami keistimewaan Bulan Ramadhan dengan menyenangkan sehingga semua yang mereka lakukan tanpa paksaan dan bertumbuh dari rasa cinta, seru, dan semangat dalam menjalani Bulan Ramadhan.
Saskya menambahkan ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan dalam rangka melatih anak berpuasa adalah sebagai berikut:
1.Mulai mengenalkan Si Kecil tentang keistimewaan bulan Ramadhan dengan menceritakan nilai-nilai atau kegiatan yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama-sama. Mamas dan Papas bisa melakukan ini melalui diskusi, membacakan buku cerita, ataupun menonton video.
2.Libatkan Si Kecil dalam kegiatan yang menyenangkan dalam menyambut Bulan Ramadan, misalnya mendekorasi rumah, memilih menu-menu makanan selama bulan puasa, termasuk snack untuk sahur atau iftar yang disukai anak-anak.
3.Membuat bucket list aktivitas dan misi yang bisa dilakukan selama Bulan Ramadan. Agar lebih menyenangkan bisa dibuat poster dengan stamp atau sticker yang menandakan mereka Sudah menyelesaikan misi-misi tersebut. Contohnya jumlah hari berpuasa, berbuka dengan snack favorit, membantu menyiapkan sahur, melakukan sedekah, ngabuburit dengan melakukan hal yang mereka inginkan, shalat tarawih, dsb.
4.Mulai pelan dan perlahan untuk durasi berpuasa Si kecil. Bagi yang sudah lebih besar rata-rata sekitar 7-9 tahun bisa mencoba untuk melakukan setengah hari berpuasa, usia di bawahnya bisa hanya beberapa jam saja.
5.Berikan anak dukungan emosional saat menahan lapar, haus, bosan, dan rasa kesal. Bantu Si Kecil untuk lebih merasa nyaman dan mencari kegiatan distraksi untuk membantu mereka menjalankan latihan berpuasa. Misalnya bermain board games, jalan-jalan. dll.
6.Jangan lupa puji proses Si kecil selama melakukan usaha berlatih berpuasa.
7.Ajak Si Kecil untuk membuat rencana selebrasi Idul Fitri atau Lebaran untuk menambah semangat mereka menjalani dan melewati Bulan Ramadhan.
“Perilaku anak-anak tidak akan jauh dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Keluarga adalah elemen dasar dalam menancapkan psikologis anak. Kedekatan emosional anak dengan orang tua, dengan saudara kandung adalah kunci dalam menggembleng mental anak. Dan bulan puasa adalah momen yang harus dimanfaatkan keluarga dalam mendidik mental anak,” ujar Bernando Pardamean – Head of Marketing Sari Murni Group (Momogi).
Bernando menambahkan bahwa Momogi sangat mendukung adanya keterikatan yang kuat antara anak dengan orang tua. Hal ini dibuktikan dengan mengadakan challenge #PuasaBarengMomogi untuk mendukung orangtua mengajarkan Si Kecil puasa agar lebih menyenangkan. Info selengkapnya, Mams bisa mengunjungi akun Instagram Momogi di @mowmowlagi! (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto, Momogi)