Health
Haruskah Ada Humidifier di Kamar Bayi?
Penggunaan humidifier dapat meringankan kulit kering dan hidung tersumbat pada bayi. Namun sebelum menggunakannya, ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan ya, Mams!
Humidifier untuk bayi adalah alat yang berfungsi untuk menjaga kelembapan udara di dalam ruangan. Dengan begitu, bayi jadi lebih nyaman untuk bernafas dan tentunya dapat menurunkan berbagai risiko penyakit yang bisa menyerang.
Memasuki musim hujan, udara akan terasa lebih dingin, dan tentunya dapat menyebabkan kulit kering, virus, dan saluran hidung Si Kecil tersumbat. Pelembab udara (humidifier) yang ditempatkan di kamar bayi diketahui bisa meredakan berbagai gejala tadi.
Namun apakah pelembab udara ini aman untuk Si Kecil? Apakah ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan humidifier? Ketahui terlebih dahulu di artikel ini ya, Mams!
Cara Kerja Humidifier
Humidifier bekerja dengan mengubah air menjadi uap yang dikeluarkan ke udara sekitar. Hal ini dapat meningkatkan kadar air di udara, dan ketika udara lembab itu dihirup melalui mulut atau hidung, dapat membantu melancarkan saluran pernapasan.
“Humidifier di kamar bayi dapat sangat membantu ketika mereka sedang mengalami infeksi saluran pernapasan atas atau ketika udara sangat kering di rumah—biasanya di musim dingin,” kata Jennifer Foersterling, M.D., dokter anak Universitas Washington di Premier Pediatrics – St. Louis.
Udara yang dilembabkan membuat saluran hidung tetap lembab dan lendir tidak terlalu lengket. Itu mengarah pada pernapasan yang lebih mudah untuk Bayi, yang tentu saja membantu Si Kecil tidur lebih nyenyak.
Selain itu, pelembap dapat menangkal kulit kering, dan dapat membantu mencegah eksim. Beberapa bayi juga menyukai white noise yang dikeluarkan oleh humidifier.
Bagaimana Seharusnya Humidifier Digunakan di Kamar Bayi?
Jika Mams berpikir untuk meletakkan pelembab udara di kamar bayi, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membaca buku panduan dengan cermat terlebih dahulu. Setiap pelembab udara bekerja sedikit berbeda, jadi sebaiknya Mams sudah memahami terlebih dahulu cara mengoperasikannya. Hal ini juga penting untuk menghindari bahaya kebakaran. Meskipun kemungkinan kebakaran kecil, namun setiap kali air dan kabel listrik berdekatan satu sama lain, Mams disarankan agar berhati-hati.
Kedua, pertimbangkan untuk berbicara terlebih dahulu dengan dokter anak tentang penggunaan humidifier ini. Mereka akan dapat memastikan apakah itu pilihan yang baik, atau menyarankan alternatif lain yang dapat meringankan gejala Si Kecil. Tetapi secara umum, humidifier adalah cara yang aman dan efektif untuk membantu bayi tidur dan bernapas lebih baik, terutama ketika musim hujan.
Tips Keamanan Humidifier untuk Bayi
Ada banyak hal yang harus dipelajari jika Mams akan menggunakan pelembab udara di kamar bayi. Jika instruksi manual tidak terlalu membantu, berikut ini adalah beberapa tips keselamatan umum yang bisa Mams coba:
●Mencegah pertumbuhan jamur
Karena selalu lembab, humidifier berpotensi sebagai sumber jamur yang berbahaya bagi Si Kecil. Jamur yang tumbuh di dalam alat akan keluar ke udara di kamar bayi. “Meski dapat membantu memperbaiki kualitas udara, namun bila alat tidak dirawat dengan baik, maka ia dapat berfungsi sebaliknya,” jelas Erum Ilyas, M.D., MBE, FAAD, dokter kulit bersertifikat dari Philadelphia.
Dia merekomendasikan perawatan rutin dengan membongkar seluruh perangkat, membersihkan baskom, memelihara filter, dan menghindari penumpukan residu mineral dan jamur. Selain itu, dr. Ilyas mengatakan bahwa air suling lebih baik daripada air ledeng. “Air keran dapat memiliki lebih banyak mineral yang dapat mengendap atau menumpuk di sisi pelembab udara,” kata dr. Ilyas. “Mineral ini dapat berfungsi sebagai tempat berkembang biak bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh terlalu cepat.”
●Hilangkan bahaya panas!
Ada dua jenis humidifier yang bisa dipilih; dalam hal penggunaan, opsi uap dingin lebih unggul daripada versi uap hangat. “Hanya humidifier uap dingin yang harus digunakan, karena humidifier uap hangat menimbulkan bahaya panas jika tidak sengaja terguling atau tersentuh,” kata dr. Foersterling. American Academy of Pediatrics (AAP) pun merekomendasikan penggunaan humidifier uap dingin untuk bayi.
●Mencegah kelembaban berlebihan
Kelembaban di udara bagus, tetapi lingkungan yang lembab dan terlalu lembab bukanlah yang dituju. Kondisi ini dapat dengan cepat menyebabkan pertumbuhan jamur dan lumut yang tidak diinginkan, dan bahkan dapat merusak lantai kayu dan furnitur. “Meskipun Mams ingin udara dilembabkan, penting untuk memeriksa dan memastikan ruangan tidak terlalu basah,” kata dr. Foersterling.
●Pikirkan Tentang Aditif yang Tidak Perlu
Mams mungkin tergoda untuk menggunakan aditif beraroma mentol dalam pelembab udara Si Kecil dengan harapan akan semakin melonggarkan saluran penapasannya yang tersumbat. Tapi secara umum, itu tidak perlu, kata dr. Foersterling. “Ini tidak mungkin mendatangkan banyak manfaat tambahan,” ia menegaskan.
●Seberapa dekat seharusnya humidifier dengan bayi?
“Tempat terbaik untuk meletakkan humidifier adalah cukup jauh sehingga uap tidak mendarat langsung di tempat tidur dan bayi, jadi setidaknya 1,8 meter jauhnya,” saran dr. Foersterling.
Selain itu pastikan pula kabel terselip dengan aman sehingga Si Kecil tidak dapat meraih dan menarik mesin ke bawah. Menempatkan pelembab udara di dalam rak di seberang ruangan dari tempat tidur bayi Anda, lalu menyelipkan kabel di belakang perabotan, dapat membantu menghindari kedua potensi bahaya ini.
Selama digunakan dengan benar dan sesuai dengan pedoman keselamatan dan saran dokter anak Anda, humidifier dapat membantu Si Kecil melewati musim hujan tanpa hidung tersumbat dan tidur dengan nyaman. (Tammy Febriani/KR/Photo: Freepik)