Health
Pentingnya Mengetahui Nilai Saturasi Oksigen
Saat pandemi COVID-19 seperti saat ini, mengetahui nilai saturasi oksigen normal merupakan hal yang penting. Hal ini dikarenakan banyaknya penderita COVID-19 yang kerap mengalami penurunan saturasi oksigen tanpa disadari.
Saturasi oksigen adalah nilai yang menunjukkan kadar oksigen di dalam darah Mamas. Nilai ini sangat berpengaruh terhadap berbagai fungsi organ dan jaringan yang ada di dalam tubuh. Untuk mengukur nilai saturasi oksigen dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan analisis gas darah (AGD) atau menggunakan bisa juga menggunakan alat oximeter.
Cara Mengukur
Mengukur saturasi oksigen menggunakan metode AGD dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari pembuluh darah arteri. Hasil AGD sangat akurat, karena pengukurannya dilakukan oleh tenaga medis profesional di rumah sakit.
Sedangkan oximeter merupakan alat pengukur saturasi oksigen berbentuk klip. Cara pengukurannya dilakukan dengan cara menjepitkan oximeter pada jari tangan. Cara kerja oximeter adalah dengan mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan oleh sinar inframerah, yang dikirim ke pembuluh darah kapiler. Pengukuran saturasi oksigen dengan oximeter ini bisa dilakukan sendiri dengan mudah di rumah. Bahkan oximeter kini direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk dimiliki di setiap rumah guna mengukur nilai saturasi oksigen.
Menteri Kesehata India, Dr. Harsh Vardhan, baru-baru ini membagikan video yang menjelaskan beberapa hal yang perlu diingat sebelum menggunakan oximeter:
*Istirahat selama 10-15 menit sebelum melakukan pengukuran.
*Istirahatkan satu tangan di dada dan tetap diam
*Tempatkan oksimeter di jari tengah atau telunjuk
*Simpan di tempat yang sama sampai pembacaan stabil
*Catat hasil tertinggi setelah pembacaan stabil
*Identifikasi hasil dengan cermat
*Mulai merekam dari awal dan rekam tiga kali sehari kecuali jika Anda melihat ada perubahan pada kesehatan Anda
*Konsultasikan dengan profesional medis jika terjadi sesak napas atau penurunan kadar oksigen hingga 93 persen atau kurang
Memahami Tingkat Saturasi Oksigen
Dikutip dari Halodoc, hasil pengukuran saturasi oksigen yang dilakukan dengan analisis gas darah ditunjukkan dengan istilah PaO2 (tekanan parsial oksigen). Sementara itu, hasil pengukuran saturasi oksigen dengan menggunakan oximeter ditunjukkan dengan istilah SpO2. Berikut cara membacanya:
Saturasi oksigen normal
Berikut adalah nilai saturasi oksigen normal pada orang dengan kondisi paru-paru yang sehat atau tidak memiliki kondisi medis tertentu:
*Analisis gas darah (PaO2): 80–100 mmHg
*Oximeter (SpO2): 95–100%
Namun berbeda pada orang yang memang memiliki penyakit paru-paru, seperti PPOK, nilai saturasi oksigen normalnya bisa berbeda ya Mamas, tergantung pada kondisi dan penyakit yang dideritanya. PPOK merupakan Penyakit paru obstruktif kronis dimana terdapat peradangan pada paru-paru yang berkembang dalam jangka panjang. PPOK umumnya ditandai dengan sulit bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek). Orang dengan PPOK berat mungkin akan diminta oleh dokter untuk mempertahankan saturasi oksigen normalnya pada nilai SpO2 88% hingga 92%.
Saturasi oksigen rendah
Nilai saturasi oksigen dikatakan rendah atau di bawah normal, jika:
*Analisis gas darah (PaO2): di bawah 80 mmHg
*Oximeter (SpO2): di bawah 94%
Seseorang yang memiliki saturasi oksigen rendah (hipoksemia) bisa merasakan berbagai gejala, diantaranya seperti nyeri pada area dada, sesak napas, batuk, sakit kepala, detak jantung cepat, kebingungan, hingga kulit membiru.
Walau begitu, orang yang mengalami hipoksemia juga bisa tidak merasakan gejala apa pun (happy hypoxia). Hati-hati, kondisi ini sangat mungkin terjadi penderita COVID-19.
Baik menimbulkan gejala maupun tidak, hipoksemia dapat menganggu kerja organ dan jaringan tubuh Mamas. Bila tidak ditangani, hipoksemia dapat berisisko menyebabkan kerusakan pada organ vital, seperti jantung, otak, dan ginjal, hingga menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya yang berbahaya bagi Mamas.
Saturasi oksigen tinggi
Kita yang sehat kadang bisa memiliki kadar saturasi oksigennya yang tinggi. Walau begitu, umumnya kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang yang mendapat terapi oksigen (baik dengan selang atau masker oksigen maupun menggunakan bantuan pernapasan dengan mesin ventilator).
Saturasi oksigen yang terlalu tinggi hanya bisa diketahui dengan menggunakan pemeriksaan analisis gas darah, yakni dengan hasil PaO2 di atas 120mmHg.
“Pembacaan saturasi oksigen yang lebih rendah dari perkiraan pada oximeter dapat menunjukkan bagaimana kesehatan seseorang dan “mungkin memberi peringatan dini bahwa pernapasan seseorang memburuk,” kata Dr. Philip Bickler, seorang profesor anestesiologi dan direktur Laboratorium Hipoksia di Universitas California San Francisco. Tetapi cobalah untuk tidak panik jika Mamas melihat nilai saturasi yang rendah. Bickler memperingatkan untuk tidak bergantung pada pembacaan dari oximeter aja, banyak kondisi lain yang bisa jadi pertimbangan. Berkonsultasi dengan dokter Anda akan menjadi solusi yang paling tepat. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)