Health
Kenapa Ibu Hamil dan Menyusui Bukan Proritas Penerima Vaksin Covid-19?
Meski vaksin Covid-19 sudah masuk ke Indonesia, namun calon mama dan breastfeeding mama bukan prioritas utama penerima vaksin. Mengapa demikian?
Masuknya vaksin Covid-19 ke Indonesia tentunya menjadi sebuah kemajuan yang diharapkan dapat meredam angka penderita Covid-19 yang masih terus meningkat. Namun sayangnya, hingga saat ini, calon mama dan breastfeeding mama tidak termasuk dalam prioritas penerima vaksin Covid-19.
Padahal riset membuktikan calon mama yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi mengalami berbagai komplikasi serius yang dapat membahayakan dirinya maupun sang bayi. Dilansir dari data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), wanita hamil lebih berpotensi membutuhkan perawatan rumah sakit ketika ia terinfeksi virus corona. Risiko calon mama untuk mengalami perawatan intensif di ICU dan membutuhkan ventilator juga lebih tinggi. Peningkatan akan risiko tersebut terjadi karena selama kehamilan, calon mama mengalami perubahan pada sistem kekebalan tubuh dan pernapasannya.
Meski demikian, vaksin tersebut hingga saat ini masih belum dianjurkan bagi calon mama dan breastfeeding mama karena uji klinis vaksin Sinovac terhadap calon mama dan menyusui belum banyak.
“Berbeda dengan vaksin lain yang diproduksi Pfizer dan Moderna itu memang sudah ada studi klinis awal fase satu, dua, serta tiganya untuk calon mama dan breastfeeding mama,” tutur dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Brawijaya Hospital Antasari, Dinda Derdameisya, SpOG.
Dikutip dari Kompas.com, dokter Dinda melanjutkan, “Jadi, sudah terbukti kalau vaksin Pfizer maupun Moderna sudah aman bagi calon mama maupun breastfeeding mama menyusui. Sementara Sinovac belum”.
Melihat kondisi ini, dokter Dinda mengatakan bahwa pemerintah ingin menciptakan herd immunity. Herd immunity atau kekebalan kelompok merupakan suatu kondisi dimana sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi. Maka, untuk menciptakan herd immunity, yang dibangun adalah sistem imun orang-orang yang masuk ke dalam subjek vaksinasi Covid-19.
“Jadi bukannya tidak boleh diberikan, tapi tidak diberikan. Diutamakan yang tidak hamil dan menyusui terlebih dahulu,” jelasnya.
Dokter Dinda melanjutkan bahwa dengan menciptakan populasi yang memiliki antibodi yang baik, diharapkan virus tidak mendapatkan inang. “Sama halnya seperti penyakit cacar dan flu juga begitu. Sistem imun orang-orang di sekitarnya dibagusin supaya virus tidak punya tempat untuk hidup karena semuanya kebal terhadap virus,” urainya.
Melihat kebijakan yang ada saat ini, maka sangat penting bagi Mamas to be dan breastfeeding mama untuk tetap menjaga imun tubuh dan tentunya tetap menjalankan protokol kesehatan. Hal ini pun tetap berlaku bagi siapapun yang telah melakukan vaksin, karena vaksin membutuhkan waktu untuk membangun sistem imun yang kuat demi mencegah transmisi penularan virus yang mematikan ini. Stay safe Mamas! (Tammy Febriani/KR/Sumber: Various/Visual: Doc. Freepik)