Health
4 Fakta Tentang Pneumonia pada Anak yang Perlu Diketahui
Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar kedua pada balita di Indonesia. Mengenali gejalanya akan melindungi Si Kecil dari penyakit mematikan ini.
Meski penyakit ini mematikan, namun sayangnya masih banyak orangtua yang belum memahami apa itu pneumonia serta pencegahannya. Seringkali orangtua tanpa sengaja menyalahartikan gejala pneumonia sebagai gejala flu biasa, sehingga Si Kecil tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya.
Padahal, tanpa perawatan yang benar, pneumonia dapat mengakibatkan komplikasi yang tak bisa dianggap remeh. Kesulitan bernafas, infeksi aliran darah, penumpukan cairan atau nanah di dalam atau di sekitar paru hingga kematian dapat dialami Si Kecil.
Karena itu, yuk kenali empat fakta penting tentang pneumonia! Dengan memahami lebih jauh tentang pneumonia, maka kita dapat melindungi Si Kecil dari penyakit berbahaya ini.
1.Pneumonia menjadi penyebab kematian terbesar kedua pada balita di Indonesia
Berdasarkan data yang dihimpun UNICEF, lebih dari 19.000 anak balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia pada tahun 2018. Artinya, lebih dari dua anak di Indonesia setiap jamnya meninggal karena pneumonia.
2.Gejala Pneumonia dapat menyerupai gejala flu
Gejala awal dari pneumonia meliputi sesak napas, nyeri dada, demam, batuk, dan kehilangan nafsu makan, yang mudah disalahartikan sebagai gejala flu biasa. Hati-hati ya Mams, sebaiknya jangan menunggu sampai Si Kecil terkulai lemas untuk memastikan bahwa anak sedang sakit. Ketika Anda mendapati ritme napas anak menjadi cepat, dan anak tampak tidak nyaman ketika bernapas, kita sudah harus sigap membawa Si Kecil ke dokter.
3.Pneumonia dapat menular lewat berbagai agen dan medium
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai agen, mulai dari bakteri, virus, hingga jamur. Salah satu penyebab pneumonia yang paling umum adalah infeksi dari bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus). Bakteri ini dapat berpindah melalui udara (ketika batuk atau bersin), melalui darah termasuk dari persalinan, atau dari permukaan yang terkontaminasi.
4.Gunakan ‘AKAL’ Sehat untuk mencegah kematian akibat pneumonia
Walaupun pneumonia terdengar mengerikan, kita dapat melindungi Si Kecil dengan menjalankan empat langkah sederhana ‘AKAL’ Sehat untuk mencegah pneumonia, yakni dengan:
(1) Awasi bahaya pneumonia;
(2) Kenali penyebab dan gejalanya;
(3) Ayo imunisasi PCV untuk mencegah;
(4) Lakukan pada usia 2, 4, 6, dan 12-15 bulan, untuk menjaga anak tetap Sehat.
Apa itu imunisasi PCV?
Cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari pneumonia adalah melalui imunisasi, meliputi imunisasi terhadap kuman Hib, pneumokokus, campak dan pertusis. Pneumonia yang disebabkan bakteri pneumokokus dapat dicegah dengan imunisasi pneumococcal conjugate vaccine (PCV). Seperti tercantum dalam langkah ‘AKAL’ Sehat, imunisasi PCV perlu dilakukan pada usia anak 2, 4, dan 6 bulan, dengan booster pada usia 12-15 bulan. Namun, jika Si Kecil sudah melewati usia 6 bulan dan belum menerima imunisasi PCV, maka pemberian imunisasi PCV dapat dilakukan sebagai berikut:
●Usia 7-12 bulan
Imunisasi PCV dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak paling sedikit 1 bulan, dengan ditambah 1 dosis booster di usia 12 – 15 bulan.
●Usia 1-2 tahun
Imunisasi PCV dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan.
●Usia di atas 2 tahun
Imunisasi PCV hanya dilakukan 1 kali.
Yuk Mamas, lindungi anak-anak kita dari bahaya pneumonia! (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto)