Parenting
Melatih Si Kecil Tidur Sendiri di Kamarnya
Melatih Si Kecil tidur sendiri di kamarnya bukanlah hal yang mudah. Beberapa trik berikut patut Anda coba untuk mempermudah masa transisi ini.
Apapun metode yang Anda pilih, menurut Craig Canapari M.D. Dokter Spesialis Tidur Anak, solusinya adalah pada berapa lama Anda akan menemaninya sebelum tidur. Secara bertahap kurangi durasinya. Pujian juga sebaiknya tak lupa Anda berikan untuknya. Katakan padanya, “Lihat deh Kak, kamu sangat berani, sudah mau tidur sendiri di kamar!” Pujian dan perhatian Anda akan usahanya, akan membuat Si Kecil semakin bersemangat untuk belajar memberanikan diri tidur sendiri di kamarnya.
Mulai dengan Latihan
Sebelum memulainya dengan tidur mala, Mamas dapat mulai melatih Si Kecil saat ia tidur siang. Cara ini akan meminimalisir rasa takut akan perubahan rutinitas tidur mereka. Berikut adalah beberapa hal penting agar latihan terasa lebih mudah:
Kurangi rutinitas yang biasa dilakukan saat tidur pada malam hari. Di siang hari, Anda bisa melewati kebiasaan menyikat gigi dan mendongeng sebelum tidur. Menceritakan bagaimana pengalaman Anda dulu saat belajar tidur sendiri bisa Anda ceritakan pada Si Kecil sebagai pengganti dongeng.
Buat suasana menyenangkan. ‘Bermain’ sejenak sebelum tidur bisa jadi rutinitas baru sebelum tidur. Pertama, Anda bisa bertukar peran dengan berpura-pura menjadi Si Kecil dan menjadikan Si Kecil sebagai Anda. Gunakan piyama Anda dan Anda bisa nencontohkan seperti apa rutinitas Si Kecil seharusnya saat akan pergi tidur.
Lakukan setidaknya beberapa kali per minggu. Meski sulit dilakukan bagi orang tua yang bekerja., namun hal ini tetap harus Anda lakukan. Semakin banyak Si Kecil berlatih, semakin baik hasilnya, tetapi bila Anda hanya dapat berlatih di akhir pekan, hal ini tetap perlu dicoba.
Istirahat
Cari tahu biasanya berapa lama biasanya anak Anda tertidur setelah Anda mematikan lampu. Katakanlah Anda mematikan lampu pada jam 8:00 malam, dan dia tertidur jam 8:20 malam. Di sela-sela 20 menit itu, Mamas bisa meninggalkan kamar untuk “istirahat” singkat, dan kemudian kembali. Awalnya latih Si Kecil saat latihan di siang hari. Biasakan untuk mengucapkan kata: “Mama sayang kamu. Sudah waktunya tidur. Selamat malam.” Kemudian tetap diam di kamar. Pada jam 8:10, katakan padanya bahwa Anda akan istirahat sebentar. Tinggalkan ruangan dan berjanji Anda akan segera kembali. Kembalilah ke kamarnya dalam satu menit dan pujilah Si Kecil karena berani ditinggal sebentar. Jangan ragu untuk memberikan pelukan dan ciuman padanya ya, Mams.
Lakukan hal yang sama malam berikutnya, namun tinggalkan ruangan selama dua menit. Malam setelah itu, tinggalkan selama tiga menit. Anak Anda perlahan-lahan akan meningkatkan kemampuannya untuk sendirian di malam hari — dan tujuan Anda adalah dia tertidur selama salah satu waktu istirahat. Jika ya, Anda harus menindaklanjuti janji untuk kembali ke kamarnya. Setelah anak Anda tertidur secara mandiri selama seminggu (ketika Anda beristirahat selama 30 menit), Anda dapat berhenti.
Melatih Anak dengan Usia Lebih Kecil
Pada anak-anak yang mudah menangis, menjerit, atau bangun ketika Anda pergi bahkan sebentar, triknya sedikit berbeda ya, Mamas. Anda membutuhkan energi dan kesabaran yang lebih besar dalam melatih Si Kecil. Namun sama seperti tips di atas, Mama juga bisa mengawalinya dengan melakukan latihan di siang hari.
-Ikuti rutinitas tidur Anda, dan ucapkan selamat malam.
-Beberapa saat setelah lampu padam, beri tahu Si Kecil bahwa Anda perlu keluar sebentar untuk melakukan sesuatu. (Ini disebut Excuse-Me Drill karena Anda mengatakan sesuatu di sepanjang baris, “Maaf sebentar — Mama perlu memeriksa pintu depan apakah sudah terkunci / apakah Mama sudah mematikan kompor, dan sebagainya.”
-Tetap keluar selama 30 atau 60 detik (jumlah waktu yang biasanya bisa ia toleransi tanpa bangun dari tempat tidur). Kembalilah dan pujilah Si Kecil.
-Beberapa saat kemudian, keluar lagi untuk interval yang sangat singkat.
-Pada malam hari, Anda akan melakukan ini 20 hingga 30 kali. Setiap kali Anda kembali, berikan kasih sayang dan perhatian untuk memperkuat keberanian Si Kecil saat terpisah dari Anda. Pada malam kedua, Mamas secara bertahap dapat meningkatkan jumlah waktu yang Anda habiskan di luar ruangan. Setiap malam, waktu istirahat akan lebih lama dan lebih lama sampai Si Kecil mulai tertidur tanpa Anda. Begitu dia bisa melakukan itu selama seminggu, misi Anda selesai. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com)