Health
Hamil & Melahirkan di Tengah Pandemi Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?
Menjalani kehamilan dan proses persalinan di masa pandemi covid-19 ini tentu berbeda ya, Mams. Banyak kekhawatiran dan kebingungan yang menjadi dilema, misalnya tentu saja calon mama wajib memeriksakan kandungannya secara rutin, namun di sisi lain berkunjung ke rumah sakit juga berisiko. Lalu apa yang harus dilakukan agar kehamilan dan proses persalinan berjalan lancar?
dr. Putra Ismaya Abral, SPOG mengatakan, ada beberapa hal catatan penting yang bisa dilakukan oleh calon mama pada masa pandemi ini, yaitu:
1.Saat berkunjung ke dokter kandungan, wajib menggunakan masker.
2.Hanya bisa ditemani oleh satu orang yang juga menggunakan masker.
3.Bagi mamas to be yang sudah memasuki trimester 2 (12-28 minggu) dan tidak ada keluhan, bisa mengunjungi dokter kandungan 2 bulan sekali, tidak perlu satu bulan sekali. Hal ini guna mengurangi intensitas kunjungan calon mama ke tempat umum.
4.Untuk trimester 1 dan 3, tentu saja wajib kontrol sesuai jadwal.
5.Komunikatif dengan dokter kandungan juga salah satu note dari dr. Putra. Ia berbagi cerita, kini sebelum jadwal praktek, para pasien akan menghubunginya terlebih dahulu sehingga tidak perlu menunggu lama.
6. Membeli vitamin yang biasa diberikan sekaligus untuk jangka waktu yang lama. Pada umumnya, setelah cek kandungan, calon mama akan diberikan beberapa vitamin untuk memperkuat kandungan yang jenisnya sama setiap bulannya. Agar tidak perlu berkunjung terlalu sering ke apotek, dr. Putra menyarankan untuk membeli vitamin-vitamin tersebut dalam jumlah yang banyak atau cukup untuk beberapa bulan.
7. Masih tentang vitamin, jika sebelumnya calon mama diberi vitamin penguat kandungan dan janin, kini dr. Putra menambahkan vitamin C pada calon mama untuk memperkuat daya tahan tubuh di musim pandemi ini.
Nah, bagi para mamas to be yang sudah mendekati masa persalinan, dr. Putra juga memberikan beberapa catatan sebagai berikut:
1.Di masa ini, mamas hanya diperkenankan untuk didampingi oleh satu orang saja. Dan pada umumnya rumah sakit tidak mengizinkan pendamping bergantian atau keluar masuk. Jadi sejak awal sudah harus ditentukan siapa yang akan menemani mamas ya, apakah suami, orangtua atau mertua?
2.Pendamping tersebut juga tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam ruang bersalin atau ruang operasi.
3.Jam besuk juga tidak diberlakukan, yang berarti mamas tidak bisa menerima kunjungan dari keluarga maupun kerabat. Sebagai gantinya, mamas bisa memanfaatkan video call ya untuk memperkenalkan Si Kecil pada keluarga dan teman.
4.Sebelum proses persalinan, calon mama wajib menjalani screening test Covid-19.
5.Saat proses persalinan berlangsung, jika dulu hanya petugas medis yang menggunakan masker, kini pasien juga wajib mengenakan masker.
Dalam obrolannya bersama Smart Mama via telepon, ahli kandungan yang juga papa dari 3 orang anak ini mengungkapkan kesedihannya dengan situasi yang terjadi saat ini. “Kalau dulu, saya bisa ngobrol dan mengenal wajah pasien saya, sehingga bisa bertegur sapa apabila bertemu di tempat umum. Kini, baik saya maupun pasien sama-sama tidak bisa melihat wajah satu sama lain. Waktu konsultasi pun dibatasi, sehingga komunikasi lebih kepada hal-hal yang perlu saja, tidak ngobrol akrab seperti biasanya.”
Ia berharap pademi ini segera berlalu, dan kita semua bisa menjalani kehidupan seperti semula. Well, Mams, menjalani kehamilan dan persalinan di masa pademi ini memang berbeda, namun nantinya pasti akan jadi cerita dan kenangan tersendiri. Enjoy your pregnancy & stay positive! (Karmenita Ridwan/Photo: Istock.com, Dok. dr. Putra Ismaya Abral SpOG)