Health
Apa itu Late Misscariage?
October is pregnancy and infant loss awareness month. Bayi yang gugur dalam kandungan dapat terjadi karena berbagai penyebab. Ketahui lebih jauh apa itu late misscariage di artikel ini!
Dilansir dari BabyCenter, late miscarriage dikatakan terjadi setelah usia kehamilan 12 minggu hingga sebelum 24 minggu. Lalu apa saja yang bisa menjadi penyebab late miscarriage pada kehamilan yang telah memasuki trimester lanjut ini?
Late miscarriage memang lebih jarang terjadi dibandingkan keguguran dini. Fakta menunjukkan, hanya satu atau dua persen dari semua kehamilan berakhir dengan keguguran pada trimester kedua kehamilan. Kehilangan bayi di usia ini bisa dikategorikan dalam stillbirth, atau bayi lahir mati. Definisi lahir mati adalah kelahiran bayi yang lahir tanpa tanda-tanda kehidupan pada atau setelah 24 minggu kehamilan.
Apa Penyebab Late Misscariage
Terkadang, penyebab keguguran tidak bisa diketahui dengan pasti. Namun, sebagian besar keguguran terjadi karena beberapa kondisi berikut ini:
1.Masalah kromosom
Masalah kromosom terjadi saat pembuahan, dimana jumlah kromosom yang salah diturunkan dari sang mama atau sang papa. Kondisi seperti sindrom Edwards dan sindrom Patau adalah contoh kelainan kromosom langka yang dapat menyebabkan keguguran. Selain itu, kemungkinan bayi memiliki cacat jantung atau cacat tabung saraf, seperti spina bifida juga memungkinkan.
2.Usia mama saat hamil
Semakin tua usia Anda saat hamil, semakin tinggi pula kemungkinan bayi mamas mengalami kelainan kromosom. Pada usia 30, risiko keguguran adalah satu banding 10. Antara usia 35 dan 39, risiko dianggap satu dari empat. Pada usia 40, risikonya adalah satu dari dua.
3.Kelainan bentuk Rahim
Anda mungkin memiliki bentuk rahim yang abnormal atau masalah dengan serviks.
4.Kelainan darah
Mamas yang mengalami kelainan darah seperti pembekuan darah, sindrom antifosfolipid (APS) atau sindrom Hughes, dapat menyebabkan keguguran. Kondisi bawaan yang disebut trombofilia, yang membuat darah Anda membeku juga bisa menjadi penyebabnya.
5.Gangguan hormon
Suatu kondisi yang memengaruhi hormon Anda, seperti diabetes atau kelainan tiroid juga dapat menyebabkan late misscariage.
6.Sindrom Ovarium Polikistik
PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur. Kondisi ini menyebabkan hormon wanita yang menderita PCOS menjadi tidak seimbang dan bisa mengakibatkan keguguran.
7.Infeksi
Infeksi apa pun yang dapat membuat tubuh Anda sangat tidak sehat, seperti flu hingga toksoplasmasis, dapat menyebabkan keguguran. Beberapa infeksi ringan dapat, secara teori, dapat melewati plasenta atau ditularkan ke cairan ketuban, dan memengaruhi bayi.
8.Infeksi vagina
Vaginosis bakteri diduga dapat menyebabkan keguguran. Hal ini dapat terjadi karena kemungkinan adanya bakteri pada vagina yang masuk ke dalam rahim.
Mungkinkah Kita Mengetahui Penyebabnya?
Ada beberapa tes yang bisa dilakukan oleh dokter kandungan Anda untuk mengetahui penyebab late misscariage ini. Beberapa tes yang kemungkinan akan dilakukan adalah:
1.Tes darah. Dokter akan melakukan tes darah untuk mencari tanda-tanda infeksi atau masalah pembekuan, seperti APS atau trombofilia.
2.Tes kromosom. Dokter Anda juga dapat memeriksa plasenta untuk melihat tanda-tanda infeksi. Anda mungkin ditawari tes untuk memeriksa kelainan kromosom Anda dan pasangan. Anda mungkin ditawari tes ini jika bayi Anda terbukti memiliki kromosom abnormal.
3.Tes kelainan bentuk rahim. Anda mungkin juga ditawari pemindaian untuk memeriksa bentuk rahim Anda.
4.Post mortem test. Anda mungkin ingin memberi persetujuan kepada dokter yang melakukan pemeriksaan post mortem (otopsi) bayi Anda. Pemeriksaan post mortem dapat mengungkapkan:
-Penyebab atau penyebab keguguran
-Setiap masalah kesehatan yang mungkin penting untuk diatasi di masa depan kehamilan
-Apakah perkembangan bayi Anda normal
-Jenis kelamin bayi Anda
Late misscariage tentunya menimbulkan duka yang sangat dalam bagi setiap orang tua. Karena itu, tak semua orang tua bersedia melakukan beberapa tes di atas karena tak ingin menambah duka. Namun kembali lagi, semua keputusan berada di tangan orang tua. Pada sebagian orang, mereka tetap memutuskan untuk melakukan tes agar dapat menurunkan risiko late misscariage terulang kembali.(Tammy Febriani/KR/Doc. iStockphoto.com)