Health
Diare VS Tumbuh Kembang Anak
Tak hanya berpengaruh pada organ pencernaan saja, diare ternyata juga dapat memengaruhi tumbuh kembang Si kecil.
Diare adalah kondisi dimana penderita mengalami BAB lebih dari dua atau tiga kali dalam 24 jam dengan kondisi feses yang lembek atau cair.
Rata-rata anak di Indonesia mengalami diare 2-6 kali pertahun. Dan menurut WHO, diare adalah penyebab kematian pada anak nomor dua tertinggi di Indonesia. Enam puluh persen kasus diare di Indonesia disebabkan oleh infeksi rotavirus.
Rotavirus – virus berbentuk cincin – adalah penyebab infeksi pada usus yang paling utama pada anak-anak di bawah 5 tahun. Vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi rotavirus pada bayi.
Anak-anak yang berusia 6-24 bulan memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit ini. Meskipun penyakit ini dapat terjadi pada anak-anak di setiap tempat di dunia, namun anak-anak dengan diare yang disebabkan oleh rotavirus pada negara-negara berkembang dan negara-negara kurang berkembang memiliki risiko kematian yang lebih tinggi karena kesulitan dalam fasilitas kesehatan dan bantuan medis.
Gejala Awal Diare akibat Rotavirus
Gejala infeksi rotavirus hanya muncul setelah anak terinfeksi selama 1 sampai 3 hari. Muntah-muntah merupakan awal gejala sebelum ia mengalami diare. Kemudian Si Kecil akan mengalami diare dan demam. Kebanyakan pasien yang terinfeksi rotavirus kehilangan sejumlah besar kandungan air pada tubuh daripada bayi lainnya. Walaupun diare berat berlangsung selama 4-8 hari, namun diare masih bisa kembali setelah mereka merasa lebih baik. Pada beberapa anak, situasi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Diare, terutama dalam hubungannya dengan muntah, akan dengan cepat menyebabkan dehidrasi pada anak-anak. Jadi, Anda perlu hati-hati terhadap tanda-tanda anak dehidrasi dan terus berikan asupan air dan susu.
Risiko Diare pada Anak
Anak yang sering terserang diare berpotensi mengalami beberapa hal seperti berikut ini:
-Anak yang terserang diare memiliki risiko kurang gizi.
-Anak yang sering terkena diare berisiko lebih pendek 3,6 cm ketika berusia 7 tahun dibandingkan teman seumurnya.
-Anak yang sering diare berisiko memiliki IQ lebih rendah.
Yang harus Diperhatikan Ketika Si Kecil Diare
Namun bila Si Kecil sudah terlanjur terserang diare, sebaiknya mamas segera melakukan beberapa tindakan di bawah ini:
1.Untuk anak yang masih mendapatkan ASI, teruskan pemberian ASI.
2.Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan Si Kecil.
3.Cegah dehidrasi dengan larutan oralit.
4.Konsultasikan ke tenaga medis.
Melihat dampaknya yang cukup besar bagi tumbuh kembang anak, sudah tentu menjaga kesehatan tubuh Si Kecil sangatlah penting ya, mams? Karena itu, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan Si Kecil, dan utamakan asupan bernutrisi seimbang. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com)