Sakit Gigi VS Stroke
Jangan sepelekan sakit gigi ya, mamas. Membiarkan gigi sakit berkepanjangan selain tak nyaman juga dapat memicu sakit yang lebih parah, bahkan bisa mengarah ke stroke.
Selain membuat mamas mengalami kesulitan berbicara dan mengunyah makanan, sakit gigi pada dasarnya bisa mempengaruhi kondisi kesehatan secara keseluruhan. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa sakit gigi bisa menyebabkan beragam komplikasi penyakit yang membahayakan tubuh, termasuk risiko terkena stroke.
Jenis Sakit Gigi yang Menyebabkan Stroke
Sejumlah riset menunjukkan bahwa orang dengan penyakit gusi mulai dari tingkatan ringan sampai berat sama-sama memiliki risiko lebih besar mengidap stroke, dibandingkan orang yang tidak berpenyakit gusi. Berikut ini adalah beberapa penyakit gusi yang dapat menyebabkan stroke:
- Radang gusi, sering pula disebut dengan gingivitis. Sebuah studi dari Swedia melakukan penelitian terhadap lebih dari seribu orang untuk mengetahui keterkaitan penyakit gusi dengan stroke. Para periset menyatakan bahwa hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa gingivitis jelas terkait dengan stroke.
- Periodontitis, penyakit ini menyebabkan kerusakan parah pada gusi dan lagi-lagi dapat menyebabkan stroke apabila tak segera ditangani.
- Periodontitis parah, Periodontitis adalah infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak dan tulang yang menyokong gigi. Periodontitis ini dapat menyebabkan kerontokan gigi atau meningkatnya risiko stroke dan masalah kesehatan serius lainnya. Perlu mamas ketahui, gigi ompong merupakan pertanda silent stroke. Silent stroke adalah stroke yang tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Akibatnya, banyak orang mengabaikannya.
Bagaimana Sakit Gigi Bisa Sebabkan Stroke?
Beragam masalah gigi umumnya diawali dengan gangguan pada gusi. Penyakit pada gusi ini berawal dari adanya plak di gigi yang tidak pernah dibersihkan sehingga lambat laun plak-plak tersebut berkembang menjadi karang gigi. Karang gigi ini akhirnya menyebabkan peradangan pada gusi.
Ketika gusi mengalami radang, kuman dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia. Bakteri yang membawa berbagai macam penyakit ini pada akhirnya dapat masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan. Nah, ketika penyumbatan pembuluh darah terjadi di otak, inilah yang kemudian memicu stroke.
Penelitian dari Jerman yang dipublikasikan di jurnal Stroke mengungkapkan bahwa orang-orang yang menderita penyakit gusi lebih rentan terhadap stroke iskemik. Stroke iskemik adalah jenis stroke yang terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah.
Pencegahan
Yes mamas, SmartMama memahami bahwa alasan terbesar mengapa orang tidak merawat gigi adalah dari segi biaya. Padahal, perawatan gigi bisa dilakukan dengan cara sederhana tanpa harus bolak – balik mengunjungi dokter gigi bila memang gigi Anda sehat tanpa keluhan. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan sendiri diantaranya adalah:
- Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Lakukan ini saat bangun pagi dan sebelum tidur.
- Lakukan flossing gigi dengan benang setidaknya sekali sehari.
- Hindari menyikat gigi dengan terlalu keras karena bisa menyebabkan gusi robek dan mengikis lapisan enamel gigi yang tipis. Enamel gigi yang terkikis membuat gigi jadi lebih sensitif.
- Batasi mengonsumsi makanan manis terlalu sering.
- Berhenti merokok.
- Rutin memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi minimal enam bulan sekali. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com)