Health
Kapan Sebaiknya Si Kecil Boleh Makan Telur?
Baik direbus ataupun disajikan dalam bentuk yang lain, sebaiknya ketahui lebih dahulu tentang serba – serbi telur sebelum Anda memberikannya pada Si Kecil.
Saat Si Kecil memulai makanan padat, buatlah makanan yang berbeda secara bertahap, baik dari segi kuantitas maupun teksturnya. Pastikan itu terdiri dari makanan yang sangat mendasar dan alami, seperti buah dan sayuran, yang dapat dikelola oleh sistem pencernaan mereka yang masih sensitif.
Keistimewaan Telur
Telur sangat bergizi sehingga sering disebut sebagai sumber “multivitamin alami”. Telur mengandung mineral penting seperti tembaga, seng, selenium, kalsium, dan zat besi. Tak hanya itu, telur juga mengandung protein, kolesterol, lemak, asam lemak, dan vitamin D, B12, E, kolin dan folat. Semua nutrisi di atas sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat.
Setelah merasakan buah dan sayuran, mamas bisa mulai mengenalkan Si Kecil dengan sumber makanan lainnya. Seperti salah satunya adalah telur yang sarat akan gizi. Namun, kerapkali orang tua sering khawatir saat akan memberi telur pada bayinya, karena pada beberapa kasus telur dapat menyebabkan alergi pada anak.
Terlepas dari alergi, sebaiknya mamas memberi Si Kecil telur yang benar-benar matang pada bayi di bawah satu tahun. Menunda pemberian telur pada anak ditakutkan justru kelak akan meningkatkan risiko alergi pada anak.
Dikutip dari Motherandbaby Australia, mamas bisa menghaluskan satu telur rebus yang telah benar-benar matang atau menyajikannya dalam bentuk puree untuk bayi Anda. Untuk konsistensi yang lebih cair, tambahkan ASI atau air. Saat usianya delapan bulan, mamas bisa memberi Si Kecil telur orak-arik.
Ketika mamas menawarkan makanan baru pada Si Kecil, sebaiknya lakukan ini di siang hari dan bukan malam hari, jadi Anda bisa mengawasi apakah setelahnya ada reaksi alergi atau tidak.
Makanan yang mengandung telur mentah atau dimasak setengah matang dapat mengandung Salmonella, oleh karena itu disarankan untuk menunggu sampai Si Kecil berusia 12 bulan atau lebih bila ingin memberinya telur setengah matang.
Tips Menyimpan telur
– Telur dan produk makanan lainnya yang terbuat dari bahan dasar telur harus disimpan di lemari es untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri Salmonella yang berbahaya.
– Simpan telur dalam karton aslinya di lemari es dan jangan gunakan telur yang sudah terlalu lama disimpan.
– Saat memindahkan makanan yang mengandung telur mentah, bungkus dalam insulated cooler bag / box dengan ice gell pack yang cukup untuk menjaga makanan tetap dingin.
– Jangan letakkan insulated cooler bag / box ke dalam bagasi mobil – letakkan di dalam kendaraan ber-AC.
Yang Perlu Anda Pahami Tentang Alergi Makanan
Jika Anda memiliki riwayat alergi di keluarga, Anda harus lebih berhati-hati saat memperkenalkan Si Kecil dengan makanan baru. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak Si Kecil mengenai hal ini.
Reaksi alergi makanan dalam skala ringan dapat menyebabkan ruam, sedikit mengi atau pilek. Alergi parah memang jarang terjadi, namun apabila itu terjadi dampak yang akan dialami oleh Si Kecil setelah mengonsumsi makanan tersebut adalah muntah atau diare, gatal-gatal (kulit memerah, gatal), atau bengkak di area sekitar mulutnya. Jika bayi Anda menunjukkan gejala-gejala ini, segera minta bantuan medis. Bila Anda mendapati wajah Si Kecil bengkak, hingga pingsan atau kesulitan bernapas, segera panggil ambulans.
Berikut adalah makanan-makanan yang dianggap tidak cocok untuk bayi Menurut Australian Government Eat for Health Infant Feeding Guidelines:
1. Jangan memberi bayi minuman ringan, jus buah, minuman berperisa buah, kopi, teh, minuman dari kacang kedelai, beras atau minuman sereal lainnya.
2. Bayi tidak boleh diberi makan madu atau telur mentah.
3. Hindari makanan keras seperti kacang dan wortel mentah yang bisa menyebabkan tersedak.
4. Olah makanan bayi dari bahan-bahan segar tanpa menambahkan gula atau garam.
5. Makanan bayi instant hingga saat ini memang diketahui tidak menimbulkan keluhan pada bayi. Walau begitu, Si Kecil tetap harus merasakan berbagai rasa dan tekstur dimana hal itu bisa ia peroleh dari makanan yang diolah sendiri oleh sang mama.
Ingatlah mamas, bahwa memperkenalkan Si Kecil dengan berbagai makanan sehat sejak dini dalam hidupnya akan memiliki banyak manfaat di kemudian hari. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto.com)