Keluar dari Middle Income Trap

Hi Mams! Pernahkah mendengar ungkapan “Middle Income Trap”?. Merupakan ungkapan jebakan kondisi yang digambarkan untuk kelompok kelas menengah. Laporan terbaru dari Bank Dunia (2017) menunjukkan bahwa saat ini satu dari lima orang Indonesia masuk dalam kelompok kelas menengah. 

Salah satu contoh Middle Income Trap adalah kepercayaan bahwa ketika pendapatan meningkat, maka gaya hidup juga harus meningkat. Padahal, hal ini tidak dibenarkan; karena seharusnya, investasi masa depan yang sebaiknya ditambah.

Berikut adalah 5 permasalahan utama finansial yang sering ditemui:

1. Kenaikan kaya hidup lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan. Pasti mamas sudah sering menemui contoh kasusnya, ya.. Konsumsi makan bekal dari rumah tergantikan dengan menu makan siang di mall/resto setiap hari, padahal kenaikan gaji tidak signifikan. Jika dihitung kembali, prosentase kenaikan pengeluaran kita justru jauh lebih besar!

2. Tidak punya tabungan masa depan. Baik secara tabungan maupun investasi, rencanakan kepemilikan tabungan mulai dari sekarang untuk menghadapi inflasi keuangan setiap tahunnya.

3. Hutang untuk kebutuhan tidak perlu. Karena tergiur promosi, seringkali membuat pengeluaran keuangan yang tidak perlu. Yuk, atur lagi prioritas dan biasakan belanja sesuai dengan kebutuhan, Mams.

4. Tidak segera melunasi kartu kredit. Sehingga sebagian besar pengeluaran dihabiskan untuk membayar tagihan bulanan kartu kredit yang tidak kunjung habis. Perlahan, bayarkan sejumlah dana secara kontinu untuk mengikis hutang.

5. Tidak punya rencana keuangan masa depan. Paling tidak, siapkan catatan keuangan selama 3 bulan terakhir sebagai bentuk evaluasi & rencana keuangan untuk 6 bulan ke depan. Tuliskan jika ada rencana traveling bersama keluarga, atau membayar dana sekolah sehingga mamas dapat mulai mengatur keuangan. Selamat mencoba! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)