Health
Mitos dan Fakta Berpuasa Saat Hamil
Meski calon mama diperbolehkan untuk tidak berpuasa saat hamil dengan pertimbangan kesehatan janin dan calon mama, namun masih banyak calon mama yang merasa mampu, memilih untuk tetap menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan.
Hanya saja, banyaknya mitos-mitos yang ada mengenai bahaya puasa bagi ibu hamil, menimbulkan banyak kekhawatiran. Apa saja mitos yang beredar dan apa faktanya? Simak lebih lanjut, yuk!
Mitos:
Berpuasa bisa menghambat perkembangan janin / bayi lahir cacat.
Fakta:
Saat menjalani puasa, tentunya calon mama akan membatasi asupan makanan dan minumannya. Setidaknya selama 14 jam, Anda tidak mengonsumsi apapun. Kondisi itulah yang kemudian menjadi kekhawatiran para calon mama. Dimana saat berpuasa, janin dalam kandungan tidak akan dapat terpenuhi nutrisinya. Padahal, masalah ini bisa dicegah dengan memastikan kecukupan asupan nutrisi mama selama berpuasa.
Selama mama dapat memenuhi kebutuhan nutrisi sebesar 2500 kilo kalori dalam satu hari, berupa 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati seperti ikan, telur, daging, susu, tahu dan tempe, serta 20 persen lemak sehat seperti kacang-kacangan, maka Anda tak perlu khawatir janin akan kekurangan nutrisi. Mengonsumsi vitamin tambahan, seperti asam folat salah satunya, juga sangat disarankan. Asam folat dapat mengurangi risiko bayi lahir dengan kondisi cacat
Mitos:
Berpuasa membuat calon mama mengalami dehidrasi.
Fakta:
Ya, calon mama bisa mengalami kekurangan cairan saat berpuasa apabila ia kurang minum. Namun selama kebutuhan cairan tubuh dapat terpenuhi, yaitu minimal 1,8 liter air/hari (sekitar 8 gelas), maka Anda tak perlu khawatir mengalami dehidrasi.
Penuhi kebutuhan cairan mama dengan mengonsumsi air putih di waktu sahur dan berbuka. Misalnya, konsumsi 3 gelas air putih saat waktu sahur dan 3 gelas air putih setelah berbuka puasa. Lalu minum 2 gelas lainnya pada malam hari sebelum tidur.
Mitos:
Berpuasa membuat rasa mual dan muntah semakin parah
Fakta:
Saat tidak sedang berpuasa pun, mual dan muntah termasuk keluhan kehamilan yang paling sering dialami oleh calon mama, terutama pada trimester awal. Hal ini dikarenakan proses pembentukan organ janin terjadi pada masa ini. Tak hanya mual dan muntah, calon mama juga seringkali akan mengalami keluhan seperti mual, pusing, lemas, dan muntah. Jika mengalami kondisi seperti ini, maka mama memang tidak dianjurkan untuk berpuasa. Namun ketika mual dan muntah sudah mereda, maka mama bisa berpuasa.
Terlepas dari segala mitos di atas, kesiapan Anda dalam menjalani puasa ada baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kandungan Anda ya, Mams. Dengan begitu, apabila dokter kandungan Anda menyatakan Anda cukup aman untuk menjalani puasa, maka Anda dapat menjalani puasa dengan baik tanpa khawatir mengalami keluhan yang tak diinginkan. Selamat berpuasa! (Tammy Febriani/KR/Photo: iStockphoto.com)