Finance

Tip Mengatur Keuangan Bagi Single Parent

By  | 

Q: Halo Smartmama,

Saya baru saja bercerai dengan suami 3 bulan yang lalu. Kami memiliki seorang anak laki – laki yang sedang duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 5. Di tengah kondisi ini, saya ingin tetap memiliki kondisi keuangan yang baik & ingin bekerja kembali setelah sekian lama berhenti bekerja. Tetapi saya takut boros, bagaimana ya memulai & tip untuk mengelola keuangan dengan baik dalam kondisi single parents seperti ini? Terima kasih – Dina Oktavia.

Ask The Expert no border

Tejasari menjawab:

Langkah awal yang terbaik dalam mengelola keuangan adalah membuat budget pengeluaran. Buatlah catatan perkiraan pengeluaran kita, baik pengeluaran bulanan, pengeluaran tahunan ataupun pengeluaran lainnya yang mungkin ada.

Pengeluaran bulanan adalah pengeluaran yang rutin kita lakukan setiap bulannya seperti cicilan KPR, cicilan kredit kendaraan, pengeluaran makan, transportasi sekolah anak, pembayaran listrik telpon dan lain-lain. Umumnya pengeluaran bulanan kita bagi dalam 4 kelompok. Bandingkan komposisi pengeluaran ini dengan penghasilan bulanan, coba kita lihat komposisinya

  1. cicilan hutang : maksimal 30%
  2. tabungan : minimal 10%
  3. pengeluaran rutin keluarga : maksimal 40%
  4. pengeluaran pribadi : maksimal 20%

teja 2

Total pengeluaran bulanan tidak boleh melebihi dari penghasilan bulanan tentunya. Kalau pengeluaran lebih besar dari penghasilan artinya kita sudah over budget dan tidak baik untuk keuangan kita. Selalu alokasikan pembayaran cicilan hutang terlebih dahulu, selanjutnya sisihkan untuk tabungan dan barulah kita alokasikan uang kita untuk pengeluaran rutin keluarga dan pengeluaran pribadi.

teja 1

 

 

Mengingat saat ini mbak Dina adalah single parent, sangat penting untuk Anda membuat Dana Darurat dan Dana Pendidikan Anak. Lakukanlah kebiasaan untuk menabung dan berinvestasi secara tertib setiap bulannya dari penghasilan rutin, agar kita bisa berjaga jaga disaat kondisi darurat dan juga kita sudah memiliki dana untuk biaya sekolah anak. Menabung minimal 10% dari penghasilan bulanan adalah sebuah keharusan yang perlu dilakukan secara rutin. Semakin besar kita menabung, akan semakin baik.

Young woman using ATM

Bagaimana dengan pengeluaran tahunan ?

Pengeluaran tahunan akan menggunakan penghasilan tahunan seperti THR dan bonus. Alokasikan penghasilan tahunan ini untuk keperluan pengeluaran tahunan seperti untuk hari raya, pembayaran pajak rumah & kendaraan, pembayaran asuransi tahunan ataupun biaya sekolah anak yang rutin setiap tahunnya. Apabila ternyata kita tidak mendapatkan bonus, dan alokasi dari THR kita mencukupi untuk kebutuhan biaya pengeluaran tahunan, maka kita harus menyisihkan dari pengeluaran bulanan yang dicicil untuk kebutuhan pengeluaran tahunan tadi.

Setelah pengaturan budget sudah kita buat, baik untuk pengeluaran bulanan dan tahunan, yang paling penting adalah implementasinya. Usahakan pengeluaran kita lakukan sesuai dengan budget. Kalau ternyata ada kondisi pengeluaran yang lebih besar dari budget, selalu upayakan mengurangi pada pengeluaran lainnya. saling menutupi antara satu pengeluaran dari pengeluaran lainnya. Upayakan untuk tidak berhutang, apalagi hutang yang konsumtif seperti berhutang pada kartu kredit. Dan yang paling penting sebelum kita berbelanja diluar kebutuhan keluarga, selalu tanyakan pada diri sendiri, apakah ini KEBUTUHAN ataukah hanya KEINGINAN.

Tertib dalam pengeluaran dan menabung secara rutin, adalah prinsip dasar pengelolaan keuangan yang baik. (Tejasari CFP®/KR/Photo: Istockphoto.com)

 

Shares