Career
3 Kebohongan yang Harus Dihindari
Dimanapun Anda berada, termasuk di kantor, mendapati berbagai macam sifat manusia sudah pasti akan Anda temui. Baik yang pendiam maupun Si Tukang Pamer, Anda pun juga bisa mendapati rekan kerja yang gemar berbohong. Berbohong demi kebaikan atau istilah tenarnya ‘white lie’ pun mungkin juga beberapa kali pernah Anda lakukan untuk menjaga perasaan rekan kerja ataupun menghindari tamu yang tak diundang saat Anda sedang sibuk mengerjakan sesuatu.
Walaupun tetap saja berbohong bukanlah hal yang disarankan, namun mungkin bagi anda bila tak merugikan tentunya tak akan jadi masalah besar. Ya, selama jangan keterusan ya, Mams. Apalagi bila kebohongan-kebohongan ini nantinya bisa membahayakan diri Anda sendiri ataupun orang lain. Seperti beberapa hal berikut ini:
1. Berbohong tentang keahlian
Bisa dibilang ini adalah salah satu kebohongan yang paling umum dilontarkan seseorang, termasuk ketika wawancara kerja. Biasanya hal ini kerap dilakukan seorang pelamar kerja sebagai upaya untuk memberikan kesan yang dapat meningkatkan ‘nilai’ dirinya. Well, sebaiknya Anda menghindari hal yang satu ini. Melebih-lebihkan kemampuan diri sendiri, bisa jadi malah nantinya menjatuhkan dan mempermalukan diri sendiri. Seperti contohnya, Anda mengklaim bahwa Anda sangat memahami segala sesuatu tentang pajak, yang mana akan bisa menjadi nilai plus Anda di mata pewawancara. Namun kenyataannya, saat Anda diminta membuat laporan pajak, Anda sama sekali tak mengerti bagaimana caranya. Jadi daripada sibuk mengarang keahlian yang sebenarnya tak Anda kuasai, sebaiknya Anda lebih fokus dengan keahlian Anda yang sebenarnya dan bagaimana keahlian tersebut dapat memajukan perusahaan terebut.
2. Mencari kambing hitam
Produktivitas seseorang tentunya juga perlu didukung dengan fasilitas yang memadai. Walau begitu, ketika pekerjaan Anda berantakan, sangat tidak bijaksana bila Anda menyalahkan fasilitas kantor sebagai penyebabnya. Misalnya, Anda mengatakan kalau laptop kantor Anda terkena virus sehingga hasil pekerjaan Anda hilang atau tak bisa dibuka. Padahal kenyataannya Anda memang belum menyelesaikan pekerjaan yang diminta dan masalah pada laptop hanyalah sebagai alasan. Dengan mudah kebohongan Anda ini akan diketahui oleh atasan lho, Mams. Dengan mudah pihak perusahaan dapat melacak apakah betul laptop Anda rusak. Kalau ketahuan Anda bohong, bisa runyam bukan Mams?
3. Terlalu sering izin dengan alasan yang tak masuk akal.
Entah karena sedang kebanjiran side job atau memang Anda memutuskan untuk liburan dadakan, namun bila Anda terlalu sering mengajukan izin sakit tanpa surat dokter, maka bisa menimbulkan kecurigaan Si Bos. Termasuk juga ketika Anda izin tidak masuk dengan alasan adanya kerabat atau teman yang meninggal, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Suatu saat nanti, kebohongan-kebohongan ini bisa membuat Anda “terjebak” sendiri.
Menjalani dunia kerja memang tak selalu mudah. Banyak tantangan dan halangan yang akan menghambat Anda, namun bukan berarti kemudian Anda bisa ‘melindungi’ diri Anda sendiri dengan kebohongan-kebohongan kecil Anda, karena suatu saat nanti Anda bisa saja terpaksa harus melakukan kebohongan besar demi menutupi kebohongan-kebohongan kecil tadi. Ujungnya, bisa membahayakan karir Anda sendiri bukan, Mams? (Tammy Febriani/KR/Photo: iStockphoto.com)