Relationship
3 Kesalahan yang Dilakukan Orang Tua Bercerai
Bercerai adalah satu hal yang sulit dilakukan bagi pasangan manapun, dan mungkin akan menjadi suatu tantangan berat bagi Si Kecil
Kedua belah pihak orangtua sering kali begitu disibukkan oleh duka dan rasa kehilangan sehingga mereka bertindak atau bereaksi dengan cara yang negatif di sekitar anak-anak, tentu saja ini akan memiliki konsekuensi buruk bagi mereka.
Ada sejumlah kesalahan yang bisa dilakukan oleh orangtua bercerai. Berikut adalah 3 kesalahan paling umum ditemui pada pasangan yang bercerai.
1. Meminta anak untuk berpihak.
Daripada berkomunikasi satu sama lain dan membuat keputusan bersama demi kesejahteraan anak, pasangan bercerai terkadang menempatkan anak mereka di tengah kondisi sulit ini. Satu pihak mungkin akan membicarakan sisi buruk dari pihak lainnya, bertengkar di hadapan anak, menyalahkan satu pihak atas perceraian tersebut, atau menggunakan anak-anak sebagai penengah perselisihan. Sebaiknya, kedua orangtua harus menghindari masalah hubungan mereka atau perasaan terhadap satu sama lain dengan anak-anak mereka. Dukung hubungan anak Anda dengan mantan pasangan Anda dan berkomunikasilah langsung dengannya daripada menggunakan anak sebagai alat pembawa pesan atau tempat Anda berkeluh kesah. Ingat, jangan pernah meminta anak untuk memihak. Selain tidak adil, hal ini sangat tidak pantas untuk dilakukan.
2. Tak mau bekerja sama dalam pengasuhan anak.
Begitu salah satu pihak orangtua tidak lagi tinggal serumah, banyak dari orangtua yang sama sekali menghentikan pengasuhan bersama. Misalnya, saat anak menghabiskan akhir pekan bersama mantan pasangan Anda, Anda cenderung akan mendiamkannya sambil lalu, tanpa menanyakan kabar anak. Sebaiknya, ajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana, seperti saat setiap kali ia pulang dari rumah teman, misalnya “Gimana tadi, kak, jalan-jalan sama ayah?”, “Seharian makan apa saja?” untuk sekadar meringankan ketegangan, namun juga tetap menunjukkan kepedulian Anda untuk melibatkan anak dalam kehidupan kedua orangtuanya.
3. Rebutan perhatian anak
Di masa-masa perceraian, emosi bisa saja menjulang tinggi dan membuat kedua orangtua sulit bekerja sama untuk mencurahkan segala usaha terbaik bagi anak mereka. Akan ada masa-masa di mana orangtua yang paling bijak sekalipun akan berusaha untuk menggunakan anak sebagai alat balas dendam terhadap mantan, dengan menunjukkan bahwa ia bisa menjadi orangtua yang membolehkan anak tidur larut malam, makan banyak camilan, atau menghujaninya dengan berbagai mainan terbaru. Sedangkan, pihak yang lain akan terlihat sebagai orangtua konvensional dan disiplinaris. Mainan baru atau makanan enak bukanlah pengganti yang baik dari waktu, kasih sayang, dan perhatian yang bisa Anda berikan. Yang dibutuhkan anak adalah cinta, stabilitas, dan konsistensi, serta hubungan pengasuhan yang baik antara Anda dan mantan. Cobalah untuk menjadi fleksibel saat salah satu pihak butuh untuk menukar jadwal asuh anak atau ingin mengunjungi mereka di hari ulang tahunnya. Tempatkan diri di posisi mereka dan pikirkan apa yang Anda mau saat di keadaan sebaliknya. (Yosi Avianti/Photo : Istockphoto.com)