Mempersiapkan Dana Traveling

Q: Hi Smart Mama, saya mama dari 3 anak usia 14 th, 6 th, & 2 th. Kami (saya terutama) ingin sekali pergi traveling untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau sekedar berlibur melepas lelah. Tapi setiap kali ingin menabung, kok selalu habis sebelum terkumpul semua. Belum lagi anak kami ada 3, impian untuk berlibur bersama rasanya jadi sulit sekali untuk direalisasikan. Adakah tip menabung khusus untuk kebutuhan ini? – Soraya Aprilia.

Tejasari menjawab:

Mbak Soraya,

Traveling memang menjadi keinginan dari banyak keluarga. Bahkan, saat ini pergi traveling sudah seperti menjadi kebutuhan dan rutinitas dalam keluarga. Berbeda dengan pengeluaran rutin dalam keluarga seperti pengeluaran untuk biaya sekolah, makanan, transportasi dan kebutuhan utama keluarga lainnya, yang masuk dalam pengeluaran rutin bulanan, maka anggaran untuk traveling keluarga biasanya masuk dalam pengeluaran tahunan, karena tidak dilakukan secara rutin tiap bulannya.

Ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mempersiapkan anggaran liburan ini.  Anggaran liburan bisa diambil dari penghasilan tahunan, seperti THR, bonus atau penghasilan lainnya diluar penghasilan rutin bulanan. Banyak keluarga menggunakan bonus sebagai anggaran liburannya, sehingga tidak perlu  menyisihkan dari anggaran bulanan. Berapapun besarnya bonus yang diterima, itulah yang menjadi anggaran untuk liburan bagi mereka.

Sebagai contoh:

Penghasilan tahunan dari THR sebesar Rp. 5 juta, bonus Rp. 5 juta.

Penghasilan dari THR habis untuk pengeluaran hari raya, pembayaran STNK, PBB dan pengeluaran tahunan lainnya. sementara penghasilan dari bonus tidak digunakan untuk apa apa, sehingga alokasi untuk liburan keluarga adalah sebesar Rp. 5 juta.

Apabila bonus yang kita terima meningkat sebesar Rp. 6 juta, maka dana liburan keluarga juga bisa meningkat  menjadi sebesar Rp. 6 juta.

Akan tetapi, bagi mereka yang penghasilan tahunannya terbatas, misalnya hanya berupa THR, terkadang tidak bisa menyisihkan karena THR yang diterima sudah habis untuk pengeluaran hari raya dan pengeluaran tahunan lainnya. Untuk kondisi seperti ini, maka kita perlu menyisihkan dari penghasilan bulanan, agar uang untuk biaya liburan bisa terkumpul. Kesulitan yang paling besar dari mengumpulkan biaya liburan adalah uangnya disisihkan setiap bulan masuk ke rekening tabungan, lalu ketika ada keperluan keluarga lainnya, dengan mudahnya kita menggunakan rekening ini. Maka sedikit demi sedikit uang yang sudah kita sisihkan habis begitu saja untuk pengeluaran keluarga lainnya.

Apabila kita mengalokasikan dana liburan secara bulanan seperti ini, maka perlu kedisiplinan dari kita agar tidak menggunakan uang yang terkumpul tersebut. Untuk menjaga kedisiplinan, bisa kita buatkan rekening tabungan terpisah, yang tidak tercampur dengan pengeluaran bulanan keluarga. Setiap bulannya kita transfer secara rutin ke dalam rekening tabungan tersebut, atau untuk kepastian transfer bisa kita buatkan otomatis debet dari rekening gaji kita langsung ke rekening terpisah tersebut setelah kita mendapatkan gaji. Misalnya kita transfer setiap bulan sebesar Rp. 500 ribu.

Dana yang terkumpul di rekening terpisah tersebut adalah dana untuk liburan keluarga, jangan digunakan untuk kebutuhan lainnya. Dengan rencana setiap bulan kita menabung sebesar Rp. 500.000,- maka target dana terkumpul setelah setahun adalah sebesar Rp. 6.000.000,-. Kita bisa menggunakan dana ini untuk membeli tiket kereta misalnya, setelah jadwal liburan disepakati oleh keluarga, atau juga untuk membayar pemesanan hotel misalnya atau kebutuhan liburan lainnya.

Mengambil dana dari bonus tahunan ataupun menabung setiap bulannya untuk liburan bisa jadi pilihan buat keluarga kita. Pilihlah mana yang sesuai dengan keuangan keluarga, dan lakukan dengan disiplin, agar keinginan liburan keluarga bisa terpenuhi. Semoga liburan yang dijalani bersama keluarga bisa memberikan kebahagiaan bagi seluruh keluarga dan memberikan pengalaman yang terbaik bagi anak kita. (Tejasari CFP®/KR/Photo: Istockphoto.com)