Parenting
Pentingnya Mendukung Perkembangan Sosial-Emosional Si Kecil
Mamas, mengasah kemampuan sosial-emosional anak di masa emas perkembangannya, sangatlah dianjurkan. Oleh karena itu, sebagai orangtua, sudah semestinya kita memberikan dukungan pada anak agar kemampuan sosial-emosionalnya dapat berkembang secara optimal dan tidak ada satu tahapan pun yang terlewatkan.
Perkembangan Sosial Emosional
Tahapan perkembangan sosial-emosional anak usia 0 – 5 tahun, yaitu:
- Senyum sosial.
- Takut dengan orang lain.
- Mulai memiliki rasa percaya diri.
- Memiliki rasa bangga dan juga malu.
- Symbolic play.
- Parallel play.
- Associative play.
- Cooperative play.
- Pretend play.
Tanda Anak Mengalami Gangguan Perkembangan Sosial-Emosional
Kurangnya dukungan dari orangtua dan pengasuh, dapat menyebabkan anak mengalami gangguan pada perkembangan sosial emosionalnya. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Ada tidaknya keterlambatan motorik atau komunikasi.
- Membatasi interaksi hanya pada orang tertentu atau objek.
- Ada tidaknya tatapan mata.
- Apakah ekspresi yang ditunjukkan sesuai dengan kondisi sekitar. Misalnya di kondisi menyenangkan ia mau tersenyum atau tertawa.
- Adanya red flags.
- Adanya kemunduran kemampuan sosial / emosional.
Tanda awal anak mengalami gangguan perkembangan sosial-emosional dan memerlukan evaluasi dokter adalah ketika anak mengalami yang namanya red flags, yaitu:
- Belum tersenyum pada usia 2 bulan.
- Belum takut terhadap orang lain pada usia 10 bulan.
- Belum bisa makan sendiri pada usia 18 bulan.
- Belum ada perasaan bangga, malu, bersalah, keinginan untuk berbagi, dan dan belum mampu menenangkan diri pada usia 18 – 20 bulan.
- Belum bermain symbolic play pada usia 2 – 2,5 tahun.
- Belum bermain interactive play pada usia 3 – 3,5 tahun.
Bentuk Dukungan yang Bisa Dilakukan Orangtua
Menurut Child Development Specialist dr. Markus M. Danusantoso, salah satu bentuk dukungan yang bisa diberikan orang tua adalah dengan membangun komunikasi dua arah pada saat bermain, baik secara verbal maupun non-verbal. Dengan begitu, kemampuan sosial anak pun turut terasah. Kemampuan sosial emosional anak dapat dioptimalkan pula oleh orangtua dengan beberapa hal seperti selalu menunjukkan cinta kasih ketika berada di dekat anak, bersikap sensitif, responsif dan siap membantu anak.
“Ketika Si Bayi menangis atau rewel, Anda dapat menenangkan dengan cara memeluknya, memosisikan bayi di dada Mama, mengajak bayi bicara, dan menepuk-nepuk bayi,” saran Dr. Markus di sela-sela acara ‘Develop Social Emotional Skill Through Playing’ yang diselenggarakan oleh ELC.
Sedangkan pada anak yang lebih besar, prinsip pengendalian emosi anak bisa dilakukan dengan:
- Adanya attachment antara orangtua atau pengasuh dengan anak.
- Selalu siap menenangkan anak dan siap membantu ketika ia membutuhkan bantuan.
- Adanya keterlibatan saudara kandung atau teman yang membantu menenangkan.
Tak hanya itu, bermain bersama anak dengan permainan yang sesuai dengan usia dan perkembangannya, selalu mengajak anak berbicara dan memberi penjelasan, serta selalu berhadapan dan tatap mata saat berbicara dengan anak juga sangat penting lho, Mams.
Melalui acara ‘Develop Social Emotional Skill Through Playing’, Early Learning Centre (ELC), gerai penyedia mainan edukatif yang berasal dari UK, ingin berbagi pengetahuan seputar bagaimana mengasah kemampuan sosial emosional anak. Diharapkan, dengan adanya acara ini, ELC dapat turut mengedukasi orangtua akan pentingnya mengembangkan kemampuan sosial emosional anak secara optimal semenjak usia dini untuk bekal masa depan mereka.
“ELC menyadari bahwa kemampuan sosial emosional anak bisa dilatih semenjak dini melalui beragam kegiatan, salah satunya adalah dengan bermain. Mainan tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, namun dapat membantu anak mengeksplor bakat dan minat anak sekaligus mengembangkan berbagai kemampuan penting seperti motorik, sensorik, kreatifitas, serta kemampuan sosial emosional”, ujar Lina Paulina, Vice President Mothercare dan ELC.
Early Learning Centre (ELC) sebagai spesialis brand mainan edukasi anak untuk umur 0 bulan hingga 8 tahun, menyediakan berbagai mainan edukasi anak tepat usia yang dapat membantu orangtua dalam mengembangkan kemampuan sosial emosional anak melalui bermain. Para orangtua pun dimudahkan dalam memilih mainan yang tepat untuk buah hatinya karena ELC membagi kategori mainan yang disesuaikan dengan tahapan umur tumbuh kembang mereka seperti music & learning, sport & activity, arts & creativity, baby & toddler, let’s pretend, action & adventure, puzzles, serta games & character. Dan pemilihan mainan tepat usia ini dapat menjadi salah satu bentuk dukungan orang tua dalam menstimulasi kemampuan sosial-emosional dan juga motorik Si Kecil. (Tammy Febriani/KR/Photo: Dok. ELC)