“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tiada dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung.” – R. A. Kartini
Tampaknya semboyan ini banyak menginspirasi kaum wanita di Indonesia, salah satunya adalah presenter dan MC, Jean Augustine Girsang. “Selama di situ ada kemauan pasti ada jalan, tidak ada yang tidak bisa perempuan lakukan, apalagi demi mendukung keluarganya pasti dilakukan dengan sepenuh hati,” ungkap mama dari Keira Callista Abigail Tumbuleka tersebut.
Bagaimana sosok Kartini menginspirasi soerang Jean, dan bagaimana ia menjalani kehidupannya sebagai Kartini masa kini, juga seorang mama? Yuk simak obrolan Smart Mama dengan Jean berikut.
How does motherhood changes you?
Menjadi mama merupakan hal yang sudah saya tunggu lama sebenarnya. Kami menikah pada Oktober 2012 dan hamil pada Desember 2015, saya dan suami sama-sama anak pertama, jadi memang kehadiran bayi sudah sangat diinginkan. Terlalu larut dalam pekerjaan membuat kami telat memiliki bayi. Tapi sekarang sangat bersyukur karena memang semua indah pada waktunya. Karena keinginan tersebut, maka saya pun sudah siap secara fisik dan mental. Dari awal melahirkan hingga sekarang selalu mengasuh baby K sendiri dan sangat menikmatinya. Setiap hari bersama baby melihat perkembangan dan pertumbuhannya mengajarkan saya banyak hal. Makin sabar sudah pasti, sikap tenang (tidak panik) saat bayi rewel, tidak mau makan, sakit, sleepless nights, dan sebagainya. But above all selalu bersyukur, karena hati yang senang itu kuncinya. Happy thoughts juga jadi alasan agar ASI lancar dan mengurus baby jadi menyenangkan. Motherhood completes me!
Jean & Baby K
Kini Jean sudah kembali bekerja sambil mengasuh anak, bagaimana manajemen waktu yang dijalankan dan dukungan suami/keluarga selama ini?
Sangat bersyukur selalu mendapatkan dukungan penuh dari seluruh keluarga. Untungnya kerjaan saya fleksibel dan memang tidak terikat sistem karyawan. Jadi dalam 1 hari biasa bawain acara hanya beberapa jam saja. Namun, belum berani ambil siaran reguler setiap hari karena belum bisa benar-benar setiap hari membawa bayi kerja.
Jadi biasanya, saat kerja baby K selalu dibawa kemanapun itu, baik itu on air/off air. Ia tidak bisa pakai dot bayi/empeng, jadi cuma bisa nempel saya saja. Dan karena no nanny, maka selama ini yang nemenin saya kerja mama/ tante. Mereka akan gendong baby K selama saya kerja, dan saya bakal susuin before – while – after the show. Yaah intinya curi-curi waktu buat nursinglaah. Meskipun sekarang jauh lebih enak karena baby K sudah makan.
Bersyukur juga bayi tipe yang cukup anteng dan kayaknya pengertian kalau mamanya mau kerja. Jadi kalau ada rame-rame gitu, ia bakal diam dan liatin (observasi) tempat atau orang-orang yang lewat, mungkin kepo haha…
Kalau kerja weekend, gantian suami yang jagain (again no nanny) tapi jagain di venue yah, jadi pasti tetap ikut, hehe…
Suami juga mau gantian membagi tugas di rumah, kalau saya lagi jaga baby K, dia bantu bersih-bersih, kalau saya yang masak, ia yang pegang baby.
Bagaimana pendapat Jean tentang perempuan dan multiperan di era kini?
Wanita di era masa kini sangat luar biasa. Semakin banyak platform bagi perempuan untuk berkarya, semakin banyak kesempatan. Dan semua kesempatan itu bisa dijawab perempuan dengan sangat baik. Yang hebatnya, wanita-wanita tersebut terutama working mamas mampu membagi perannya, termasuk mampu membagi waktunya.
Perempuan memainkan peran yang sangat penting baik di rumah sebagai mama dan di tempat bekerja.
Menurut saya selama di situ ada kemauan pasti ada jalan, tidak ada yang tidak bisa perempuan lakukan, apalagi demi mendukung keluarganya pasti dilakukan dengan sepenuh hati.
Jean & Family
Bagaimana Jean melihat perjuangan RA Kartini untuk mendobrak kungkungan adat istiadat di masa lampau? Apa yang bisa dipelajari dari perjuangan itu?
Kartini merupakan pioneer dalam mengawali perjuangan para wanita. Keberaniannya dalam mengambil keputusan tersebut juga patut dipelajari, banyak wanita yg masih ragu dengan keputusan pribadi, padahal kalau dilakukan mereka sanggup. Kesempatan tidak datang dua kali, jadi kalau para mamas di luar sana ada kesempatan berkarya, take it and make the most of it.
Apa harapan Jean terhadap perempuan Indonesia di masa mendatang?
Harapannya perempuan bisa semakin berperan penting dan bisa membawa perubahan yang baik di berbagai bidang.
Definisi Smart Mama bagi seorang Jean Girsang?
Smart mama, a very wise mutitasking mama, baik sebagai ibu rumah tangga yang mengurus rumah dan mengasuh anak, atau sebagai working mom. Membagi waktu antara bekerja dan tetap mengasuh anak. Smart mama mampu tetap mengasah skillnya, memenuhi kebutuhannya, dan tidak melupakan tanggung jawabnya.
Selamat Hari Kartini, Mamas! (Karmenita Ridwan/Photo: Dok. Jean Girsang)