Mind

Manajemen Stres, Kunci Keberhasilan Menyusui

By  | 

Tahukah Anda bahwa selain bermanfaat untuk bayi, menyusui juga membantu melindungi kesehatan Anda sebagai mama? 10% risiko kanker payudara terbukti dapat dicegah setiap tahunnya jika angka keberhasilan menyusui mencapai 90%.

Namun, bagi sebagian mama, tantangan menyusui bayi dirasakan semakin berat saat sudah memasuki masa kerja/usia Si Kecil diatas 6 bulan. Berbagai alasan seperti supply ASI menurun, berkerjaran dengan stok ASIP karena deadline pekerjaan yang menumpuk, hingga tidak adanya ruang menyusui yang nyaman untuk memerah ASI menjadi satu dari sekian banyak alasan mamas tidak dapat melanjutkan proses menyusui hingga 2 tahun lamanya.

Dr. Wiyarni Pambudi

Dr. Wiyarni Pambudi

Saat ditemui di acara “Journalist Forum & Workshop on Infant and Young Child Feeding” (22/3/2017), Dr. Wiyarni Pambudi dari Sentra Laktasi Indonesia mengungkapkan bahwa dukungan keluarga, perusahaan dan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk ikut menentukan keberhasilan menyusui para mama. “Pada kenyataannya, wanita memiliki kecenderungan menyusui 2,5 Kali lebih tinggi saat pemberian ASI mendapat perlindungan, promosi dan dukungan,” ujarnya.

Lalu, bagaimana agar angka menyusui dapat ditingkatkan? Ia menyebutkan bahwa produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kinerja otak, sehingga penting bagi kita untuk memperhatikan kembali manajemen stres agar aktivitas menyusui dapat terus berjalan lancar. Berikut saran real action dari Dr. Wiyarni yang dapat Anda lakukan:

1. Temukan support group, terutama sesama breastfeeding mama yang dapat memberikan dukungan positif selama proses menyusui terjadi.

2. Atur kembali ritme pekerjaan sehingga dapat mengurangi efek stres selama bekerja.

3. Komunikasikan dengan pasangan tentang kebutuhan Anda, terutama memintanya berbagi peran mengurus Si Kecil, rasa lelah yang berlebihan juga menjadi penyebab utama stres.

Father changing diaper

Apa sebetulnya kaitan stres dengan produksi ASI? Stres, secara otomatis dapat memengaruhi produksi hormon oksitosin, yang berperan pentingnya dalam produksi ASI bagi bayi. Yuk, pahami kembali risiko ini sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan sesegera mungkin, Mamas. (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com, Various)

Shares