Health

Mengenal Seluk Beluk Rahim Anda

By  | 

Sebelum hamil, sebaiknya Anda tak hanya mengenal rahim sebatas tempat tumbuh dan berkembangnya janin saja, Mams. Yuk, kenali lebih dalam seluk beluk rahim Anda untuk mempersiapkan kehamilan dan persalinan Anda nanti.

Apa itu Rahim?

Rahim merupakan organ reproduksi vital di dalam tubuh wanita. Rahim ini memiliki 2 ujung mams, yakni saluran telur (tuba falopi) dan leher rahim (serviks). Dalam keadaan kosong tanpa janin, rahim akan berbentuk seperti buah pir, besarnya sekepalan tangan, dengan berat sekitar 75 gr. kecil ya Mams, walau begitu, saat Anda hamil secara ajaib rahim dapat membesar berkali-kali lipat dari ukuran awalnya mengikuti besarnya janin. Selain janin, rahim juga ditempati oleh plasenta dan kantung air ketuban sehingga rahim dapat membesar sekitar 25-35 cm dan beratnya bisa sampai 1-1,3 kg. Rahim yang membesar ini, sebagian kecil masuk ke dalam perut dan sebagian besar menonjol ke luar.

Posisi Rahim

Selain bentuk dan ukuran, posisi rahim juga bisa dilihat dari kecondongannya. Umumnya, rahim menghadap ke depan tubuh dengan kecondongan ke kanan atau kiri. Namun, sekitar 20 persen wanita memiliki rahim menghadap belakang. Jika dalam pemeriksaan pelviks, dokter kandungan mengatakan rahim Anda menghadap ke belakang (anteverted uterus), Anda tak perlu khawatir, karena Anda tetap bisa hamil normal. (Baca: Apakah Rahim Miring Memengaruhi Kehamilan?) Setelah kehamilan berusia 12 minggu, posisi rahim yang menghadap ke belakang ini akan sama dengan posisi rahim pada umumnya, sehingga tidak diperlukan perawatan apapun.

Female reproductive system with image diagram

Yang Terjadi pada Rahim Saat Kehamilan – Persalinan

Sebelum kehamilan, rahim sudah mempersiapkan kehamilan Anda. Setiap bulannya, dinding rahim akan menebal agar bisa menjadi tempat yang nyaman bagi konsepsi (telur yang telah dibuahi sperma) dan berkembang menjadi embrio. Apabila sel telur tidak dibuahi, maka penebalan dinding rahim ini akan luruh. Inilah yang disebut menstruasi.

Jika konsepsi terjadi, hasilnya akan menempel di endometrium (jaringan rahim) dan mendapatkan nutrisi dari pembuluh darah. Konsepsi ini akan berubah menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi janin, dan terus tumbuh dan berkembang di dalam rahim Anda hingga tiba waktunya lahir.

Menjelang waktunya persalinan, serviks akan mulai membuka untuk memberi jalan bagi janin Anda masuk ke jalan lahir. Hal inilah yang disebut sebagai kontraksi ya, Mamas. Kontraksi semakin lama semakin kuat demi membuka leher rahim semakin besar. Aktivitas pada rahim inilah yang membuat Anda mengalami sakit luar biasa saat melahirkan secara normal. Namun sekitar 6 minggu setelah persalinan, rahim akan kembali ke ukuran dan bentuk semula, meskipun tidak bisa persis sama. Bedanya, rahim Anda cenderung akan sedikit longgar setelah persalinan. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares