Health
Sadari Kesehatan Payudara Melalui Pameran Fotografi
Tahukah Anda bahwa kini, kanker payudara menempati urutan pertama penyebab kematian wanita di Indonesia, lebih banyak dari kanker serviks? Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyebutkan bahwa pada Desember 2014 hingga September 2015, ada 43.744 kasus kanker payudara yang ditangani.
Menyadari hal ini, Margareth Horhoruw, fotografer yang mendalami ilmu fotografi jurnalistik berinisiatif mengangkat kisah perjalanan para penyintas dan pasien kanker payudara dalam sebuah pameran fotografi. Dibalut dengan tema “#SADARI: Kenali Tubuhmu, Sadari Adanya Kelainan”, ditampilkan 20 foto bernuansa hitam putih yang akan mewakili kisah 11 pasien kanker payudara di Indonesia. Pameran yang digelar hingga tanggal 15 November 2016 ini dapat dinikmati oleh publik di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia West Mall Lantai 3.
Opening ceremony pameran bertajuk “Sadari” yang digelar di tempat yang sama, Kamis (3/11/2016) lalu diawali dengan talkshow “Deteksi dan Penanganan Dini Kanker Payudara” bersama narasumber dr. Arie Munandar, Sp. Onk Rad (Komite Penanggulangan Kanker Nasional), Maya Suharnoko (Wakil Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia), serta Catharina Wijaya, corporate secretary PT. Gadjah Tunggal Tbk. Membahas tentang pentingnya para wanita melakukan pemeriksaan sadari (periksa payudara sendiri) dan mengenali kelainan pada tubuhnya, para narasumber juga berbagi pengalamannya dengan penyakit mematikan tersebut. “Jangan sepelekan pemeriksaan Sadari. Kanker payudara dapat segera ditangani jika terdeteksi lebih awal. Jika menemukan benjolan di sekitar payudara, segera lakukan pemeriksaan ke dokter ahli,” ungkap Dr. Arie Munandar mengingatkan para wanita untuk segera mengenali tubuhnya sendiri.
“Saya ingin mengangkat kisah dibalik perjuangan mereka berkutat dengan penyakit mematikan, kanker payudara. Seperti dapat dilihat ada foto yang menggambarkan betapa perjuangan seorang Ibu menguatkan hati putrinya untuk terus berjuang melawan penyakit, meski harus diakhiri dengan kematian,” ujar Marghareta Horhoruw saat mengungkapkan tujuannya mengadakan pameran fotografi “Sadari”. Dalam proses kreatif yang menghabiskan waktu selama 2 tahun ini, ia mengaku mendapatkan banyak pembelajaran penting, terutama mengenai motivasi utama para penderita kanker untuk bertahan, “Dukungan dari keluarga adalah motivator utama. Selain itu, para penderita kanker tidak ingin dirinya diperlakukan seperti pasien yang sedang sakit. Mari berikan dukungan moral & spiritual bagi mereka.”, tutupnya. Sudahkah Anda melakukan pemeriksaan Sadari, Mams? (Nathalie Indry /KR /Photo: Various )