Parenting
Pendapat Smart Mama Tentang Cross Gender Dressing
Mamas, baru-baru ini aktris asal Afrika Selatan, Charlize Theron diprotes berbagai kalangan. Pasalnya, Sang Anak Jackson Theron d mengenakan dress dan wig ala tokoh dalam film Frozen yakni Elsa. Lalu bagaimana para smart mama menanggapi hal tersebut?
“Sebagai seorang fashion stylist, saya memang kerap bereksperimen dengan style untuk diri sendiri maupun Si Kecil. Jadi bagi saya sah-sah saja bergaya sedikit unik. Terkadang saya membelikan baju pink untuk Ardo, anak laki-laki saya, dan anak perempuan saya Kaira sering bergaya boyish. Tapi kalau sampai anak laki-laki mengenakan baju princess rasanya saya belum bisa terima sih.”
Lara Maulida, 28 tahun, mama dari Ardo, 3 tahun dan Kaira 1,5 tahun
“Saya memang benar-benar kaku jika disinggung masalah ini. Bagi saya laki-laki wajib berpakaian seperti pria pada umumnya begitu juga anak perempuan. Saya sangat menghindari hal-hal yang dapat membuat seorang anak terbiasa dengan perilaku menyimpang, termasuk gaya berpakaian.”
Jihan Malika, 31 tahun, mama dari Sybil, 2 tahun
“Saya sih termasuk agak longgar ya untuk urusan yang satu ini. Misalnya untuk saya, tidak masalah Rayyan mengenakan warna pastel atau melihat anak perempuan menggunakan pakaian serba hitam. Namun kalau sampai anak laki-laki mengenakan baju dan sepatu ala princess rasanya saya akan jengah sih. Dan tidak akan pernah mengizinkan anak saya memakai atribut seperti itu meskipun menghadiri pesta kostum.”
Mia Ardanari, 27 tahun, mama dari Rayyan, 3 tahun
Apa Kata Psikolog?
Kristen Howerton seorang psikolog keluarga asal Orange County, California mengatakan, sangay wajar dan lumrah jika seorang anak ingin mengenakan pakaian yang diperuntukkan bagi lawan jenisnya. Mama dari empat orang anak ini mengatakan bahwa anak laki-lakinya juga demikian. Di usia balita anak-anak memang gemar bermain pretending. Anak laki-laki Kristen bahkan mengenakan kostum Snow White di acara sekolah. Namun setahun kemudian, minatnya sudah berubah yakni ingin menjadi Spiderman.
Kristen menambahkan, yang harus dikhawatirkan adalah jika seorang anak menolak gendernya saat ini. Hal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan cara berpakaian. Cara terbaik menanggapi anak laki-laki yang ingin berpakaian princess adalah dengan membiarkannya karena bisa jadi ia hanya tertarik dengan warnanya yang cerah dan sparkly. Anda tidak perlu khawatir ia akan bingung dengan gendernya akibat hal ini.
Well Mams, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda merasa terganggu dengan cross gender dressing? Share with us melalui kolom komen ya, Mams. (Karmenita Ridwan/Photo: Istockphoto.com, Various)