Health
Daftar Medical Check Up Wajib untuk Persiapan Kehamilan
Mamas, tahukah Anda bahwa 15 – 40% risiko keguguran kerap mengintai calon mama saat trimester pertama kehamilan? Beberapa penyebab utamanya selalu berkaitan dengan masalah kesehatan. Seperti kelainan kromosom, sistem hormonal, atau penyakit berat yang (ternyata) diderita oleh calon mama sehingga mengganggu proses pertumbuhan embrio. Nah, jika saat ini Anda tengah mempersiapkan kehamilan, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter pribadi dan melakukan pre pregnancy check up untuk mencegah kemungkinan terburuk selama masa kehamilan. Apa saja ya detail pemeriksaannya?
1. Golongan Darah
Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap golongan darah serta rhesus. Termasuk di dalamnya riwayat kesehatan keluarga seperti suami dan orangtua, penyakit apa yang pernah diderita misalnya diabetes atau epilepsi, sehingga dokter perlu menentukan apakah perlu melakukan perawatan khusus kepada calon mama selama masa kehamilan dan memeriksa kemungkinan penyakit yang akan diderita secara umum.
2. Tekanan Darah
Gejala penyakit ini adalah sering sakit kepala, mual dan muntah, sampai kesemutan. Jika calon mama memiliki riwayat menderita penyakit ini, maka dokter harus memperhitungkan kemungkinan hipertensi dalam kehamilan atau biasa disebut preeklampsia. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi eklamsia, kondisi medis serius yang mengancam keselamatan calon mama dan janinnya.
3. Hepatitis B & C
Virus hepatitis B & C dapat menyebabkan penyakit hati/liver yang serius. Hal ini dapat menular kepada janin selama masa kehamilan dan menimbulkan risiko yang tinggi terhadap munculnya penyakit liver nantinya, Mams. Bila Anda terdeteksi virus ini, maka setelah lahir bayi akan diperiksa kembali apakah telah tertular dan kemungkinan pencegahannya melalui pemberian imunisasi.
4. TORCH
Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah Anda terpapar Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, serta Herpes. Tes ini dapat dilakukan sebelum masa kehamilan melalui tes darah di laboratorium atas rujukan dokter. Nantinya, calon mama dapat mengetahui jenis kelainan bawaan dan risiko keguguran yang dapat disebabkan oleh keempat patogen diatas.
5. HIV
Jika hasilnya positif, dokter akan menyarankan Anda untuk tidak hamil karena infeksi ini akan membahayakan keselamatan melalui penularan infeksinya terhadap janin. Tes ini dilakukan dengan cara mengambil darah pasien. Jika hasilnya positif maka akan dilakukan tes sekali lagi melalui metode yang berbeda untuk hasil yang lebih akurat.
6. Pap Smear
Tes pemeriksaan yang dilakukan dengan cara mengambil contoh sel – sel kanker rahim yang akan dianalisa di laboratorium ini akan membantu para dokter untuk menemukan adanya infeksi yang dapat berubah menjadi sel kanker, sehingga dapat segera dilakukan tindakan pencegahan.
7. Analisa Kromosom
Hal ini tentu perlu dilakukan terutama apabila dalam riwayat keluarga besar Anda maupun suami pernah ditemukan kasus kecacatan secara genetika, seperti down syndrome atau thalassemia. Screening kehamilan ini dapat dilakukan berupa pemeriksaan hormon dan USG di usia kehamilan 11 – 13 minggu. Pemeriksaan ini akan mengidentifikasi kemungkinan janin mengalami down syndrome sebesar 80%.
Selain persiapan mental (Baca: 5 Langkah Persiapan Mental Jelang Kehamilan), tentu Anda dan pasangan sebaiknya mempersiapkan kesehatan tubuh secara maksimal sebelum merencanakan kehamilan. Selain bermanfaat bagi pribadi, tentu akan memberikan dampak positif bagi kesehatan janin nantinya. Remember, being healthy is a way of living! (Nathalie Indry/KR/Photo:Istockphoto.com)