Relationship

3 Masalah yang Bisa Berujung Pada Perceraian

By  | 

Berbeda dengan masa pacaran, saat menikah kondisi yang Anda dan suami hadapi tentunya berbeda ya, Mamas? Tak hanya indahnya saja, dukanya pun tentunya juga kerap Anda dan suami hadapi.

Sejumlah praktisi di bidang pernikahan pun menelusuri, apa saja masalah yang kerap dihadapi oleh pasangan suami istri.

Tiga masalah berikut ini, menurut para praktisi, dapat memicu pertengkaran berkelanjutan yang jika tidak dapat diatasi, bisa berujung pada perceraian.

1. Masalah anak.

Pilihan memiliki anak atau tidak, jumlah anak, dan nama anak, merupakan keputusan yang disepakati bersama. Sebagian orang menginginkan banyak anak, sebagian lagi cukup dua anak, atau justru memilih tidak mau memiliki anak.

“Sepasang kekasih bisa saja menikah dengan kesepakatan tidak memiliki anak. Namun, seiring berjalannya waktu, salah satu pihak berubah pikiran. Kondisi ini bisa menjadi kerikil yang menghadirkan pertengkaran dan luka dalam rumah tangga,” jelas Collen Mullen, PsyD, relationship consultant dari San Diego, Amerika Serikat.

Dan menurut Mullen, perubahan pikiran dan prinsip ini dapat dianggap sebagai pengkhianatan oleh pihak yang memang tidak menginginkan anak. Sedangkan bagi pihak yang mendambakan keturunan dan memilih diam, maka kondisi ini bisa jadi siksaan baginya.

Begitu pula bagi salah satu pasangan yang ternyata memiliki masalah dengan kesuburan. Bila pasangannya tak bisa menerima kondisi ini, maka perpisahan bisa saja terjadi.

2. Perselingkuhan.

“Pengkhianatan cinta lewat perselingkuhan, tak bisa dimungkiri, otomatis meninggalkan luka mendalam dan kekecewaan terus-menerus bagi pasangan yang dikhianati,” jelas Audrey Hope, Relationship Expert dari situs AskAudreyNow.

Bila memang pasangan yang dikhianati memutuskan untuk terus melanjutkan hubungan setelah salah satu dari mereka tertangkap selingkuh, maka alasan yang mendasari keputusan mereka biasanya adalah:
– Anak
– Masalah keuangan
– Takut untuk memulai hubungan baru
– Hubungan yang telah cukup lama terjalin.

Namun, kenyataannya perselingkuhan menghadirkan luka permanen, Mamas. Hingga sulit sekali bagi pasangan yang dikhianati untuk bisa menata kembali perasaannya.

“Memang, ada yang bisa memaafkan, tetapi tidak bisa melupakan, akan selalu ada kekhawatiran dan rasa khawatir. Cepat atau lambat, hubungan yang pernah rusak karena selingkuh jarang bisa diperbaiki dan kembali sehat,” urai Hope.

3. Tidak cocok dengan keluarga suami.

Konflik yang terjadi atau tidak cocok dengan keluarga suami, termasuk ipar, biasa terjadi di sejumlah besar pasangan suami istri. Namun, perlu Anda pahami, kondisi saling tidak berkomunikasi dan menegur sapa antara pasangan dengan ipar bisa menjadi bom waktu dalam pernikahan Anda lho, Mamas.

“Kebanyakan pasangan akhirnya berdamai dengan pihak ipar, tetapi aura panas akan selalu mewarnai kehidupan rumah tangga Anda berdua,” jelas Molly Lizzio, seorang terapis masalah keluarga dan hubungan. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares