Health

Cara Menghitung Masa Subur

By  | 

Sebagian wanita merasa kesulitan saat harus menghitung masa suburnya. Padahal, bagi Anda dan pasangan yang sedang mendambakan kehadiran seorang anak, mengetahui masa subur ini cukup penting lho, Mamas. Begitu pula bagi Anda yang sedang menunda kehamilan.

Bagi yang menginginkan kehamilan, masa subur bisa dijadikan patokan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual. Karena pada saat itu, ovulasi sedang terjadi sehingga kemungkinan untuk hamil sangat besar. Sedangkan bagi yang ingin menunda kehamilan, masa subur merupakan masa yang harus dihindari untuk berhubungan seksual.

Siklus Haid dan Ovulasi

Untuk mengetahui kapan masa subur Anda, pertama-tama Anda harus tahu siklus haid Anda. Siklus haid adalah rentang hari sejak hari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya. Siklus haid yang normal adalah setiap 21 – 35 hari. Hari ke-1 (satu) pada siklus haid adalah hari pertama haid terjadi. Haid sendiri dimulai pada hari pertama saat dinding rahim meluruh dan menjadi darah yang keluar melalui vagina. Pada masa haid, sel telur akan berkembang di dalam ovarium. Saat sel telur sudah matang, ovarium akan melepaskan sel telur tersebut, peristiwa ini disebut ovulasi.

Ovulasi ini umumnya terjadi sekitar 12 – 14 hari sebelum hari pertama haid. Sebenarnya, hari ketika terjadi ovulasi bergantung pada siklus haid Anda. Jika siklus Anda pendek, misalnya hanya 22 hari, maka ovulasi dapat terjadi hanya beberapa hari setelah haid berakhir. Jadi, waktu ovulasi bisa berbeda pada tiap wanita. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui siklus haid agar dapat memperkirakan waktu ovulasi.

Mengetahui Masa Subur

Masa subur Anda ini terjadi di sekitar waktu ovulasi, kira-kira dalam lima hari sebelum ovulasi terjadi. Umumnya masa subur wanita adalah 12 – 16 hari sebelum masa haid berikutnya. Jadi kira-kira wanita mengalami masa subur di antara hari ke-10 hingga hari ke-17 setelah hari pertama haid sebelumnya. Hal tersebut berlaku bagi wanita yang mempunyai siklus haid teratur 28 hari. Namun, bila siklus Anda berbeda, Anda dapat coba mempelajari dan menghitung kapan masa subur Anda.

Selain siklus haid yang berbeda, tantangan lain yang pada umumnya dihadapi adalah lama masa haid wanita yang dapat berubah dari waktu ke waktu (biasanya berlangsung 2-7 hari). Kondisi ini membuat ovulasi dapat berbeda menjadi seminggu lebih cepat atau lebih lambat dibanding periode selanjutnya. Dan untuk dapat hamil, sel telur yang telah matang ini harus dibuahi dalam waktu 12 hingga 24 jam. Sangat singkat sekali waktunya ya, Mamas.

Menghitung Sendiri Dengan Sistem Kalender

Pendeknya periode waktu sel telur harus dibuahi inilah yang jadi alasan pentingnya mendeteksi kapan wanita berada pada posisi paling subur. Umumnya masa subur ini dapat Anda ketahui setelah mencatat siklus haid Anda setidaknya selama 8 bulan terakhir.

Anda dapat mengetahui perkiraan masa subur Anda dengan sistem kalender seperti cara berikut:

Untuk mengetahui perkiraan masa subur, terlebih dahulu Anda harus mengetahui siklus haid terpendek dan siklus haid terpanjang Anda.

  • Ketahui siklus terpendek Anda dengan cara: Misalnya 27 hari. Kurangi angka ini dengan 18. Hasilnya: 9. Angka ini adalah hari pertama saat Anda berada pada posisi paling subur.
  • Ketahui siklus terpanjang Anda dengan cara: Misalnya: 30 hari. Kurangi angka ini dengan angka 11. Hasilnya: 19. Angka ini adalah hari terakhir saat Anda paling subur.

Dengan demikian jika siklus Anda rata-rata adalah 27 – 30 hari, maka Anda akan paling subur pada hari ke-9 hingga 19.

Tanda Lain Anda Sedang Dalam Masa Subur 

Tak hanya dengan sistem kalender, Anda juga dapat memprediksi hari paling subur Anda dengan beberapa hal seperti:

Suhu basal tubuh meningkat. Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat bangun di pagi hari. Bila suhu normal adalah 35,5 – 36.6 derajat celcius, maka suhu tubuh Anda naik sedikit lebih tinggi dari angka tersebut, ini dapat berarti Anda telah mengalami ovulasi dalam 1 – 2 hari terakhir.

Terdapat lendir dari mulut rahim. Lendir ini wujudnya bisa kental dan membuat Anda merasa basah, hingga yang kental dan semi-transparan. Perubahan lendir ini menunjukkan perubahan kadar hormon estrogen pada tubuh, yang juga menjadi pertanda apakah ovulasi segera terjadi. Anda berada pada masa sangat subur ini ketika cairan yang keluar dari mulut rahim berwarna bening, licin, dan elastis seperti putih telur mentah. Fungsi cairan ini adalah untuk memperlancar dan melindungi jalannya sperma menuju tuba falopii untuk bertemu sel telur.

Nyeri ringan hingga berat pada bagian perut atau punggung. Walau tak semua wanita mengalami ini, namun beberapa wanita merasakan nyeri pada bagian perut atau punggungnya di sekitar masa ovulasi. Rasa sakit ini sebenarnya juga jadi acuan untuk membantu mendeteksi masa paling subur.

Lebih bergairah. Sebagian wanita merasakan lebih bergairah, lebih bersemangat, dan lebih mudah bersosialisasi saat mengalami masa subur. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares