Finance

Trik Memanajemen Keuangan bagi Pengangguran

By  | 

Kita memang tak pernah tahu apa yang akan terjadi besok ya, Mams. Anda yang mungkin berpikir bahwa semua baik-baik saja dalam pekerjaan misalnya, tapi bisa saja karena satu dan lain hal, Anda harus mengundurkan diri atau perusahaan harus memangkas jumlah karyawan dan salah satunya Anda. Bila sudah seperti ini tentu manajemen keuangan Anda akan berubah bukan? Anda yang semula seorang karyawan dengan penghasilan tetap tiap bulan lalu tiba-tiba harus menjadi seorang pengangguran? Bagaimana menyikapi hal tersebut? Simak saran Smart Mama berikut.

1. Membuat budget pribadi yang baru. Review kembali pemasukan dan pengeluaran bulanan Anda sebelumnya dan buatlah budget pribadi yang baru. Jika sebelumnya Anda memiliki dana untuk kebutuhan tersier seperti liburan, ke gym, atau sekadar ngopi di mal, maka untuk sementara Anda harus memangkas dana ini hingga keuangan kembali stabil.

2. Meminjam uang dengan bijak. Mungkin di masa seperti ini Anda membutuhkan uang lebih untuk membayar keperluan penting seperti cicilan rumah, kendaraan, atau hal lain yang sudah jatuh tempo. Mau tidak mau Anda tentu harus memikirkan alternatif meminjam uang. Saran Smart Mama, jika Anda tak enak meminjam kepada teman atau keluarga, pilih bank yang menyediakan pinjaman cicilan bunga paling ringan.

3. Batasi penggunaan kartu kredit. Ketika sedang tidak memiliki uang cash rasanya kartu kredit memang bisa jadi ‘penolong’ ya. Tapi sebaiknya Anda berhati-hati ya, Mams. Kalau Anda tak berhati-hati, bisa-bisa tagihan kartu kredit Anda membengkak lho. Oleh karena itu, gunakan kartu kredit sebijak mungkin ya. Pakailah ketika hanya ada urusan mendadak atau keadaan darurat saja.

4. Cari pemasukan tambahan. Menjadi pengangguran bukan berarti Anda sama sekali tak bisa memiliki uang lho, Mams. Sambil menunggu mendapat pekerjaan baru yang lebih baik, mengapa Anda tak coba mencari pemasukan tambahan dengan memanfaatkan hobi misalnya? Jika Anda suka memasak atau membuat kue, cobalah untuk membuat usaha kecil-kecilan. Misalnya menjual camilan atau bekal untuk Si Kecil di sekolah, yang bisa Anda tawarkan pada sesama mama di TK atau PG Si Kecil. Atau jika Anda memiliki kemampuan menulis, mengapa tak coba menawarkan diri menjadi kontributor di majalah atau website tertentu? Selama Anda berusaha, pasti lama kelamaan akan ada hasilnya ya, Mams. (Lenny Delima/Photo: Istockphoto.com)

 

Shares