Health
Mengenal Plasenta Akreta pada Calon Mama
Mamas to be, bintang realiti TV yang juga mama dua anak, North dan Saint West, Kim Kardashian divonis memiliki plasenta akreta saat kehamilan pertama. Dalam wawancaranya dengan C magazine, Kim mengatakan “Saya mengalami banyak komplikasi saat hamil, saya mengalami kondisi plasenta akreta yang membuat saya sulit memiliki anak lagi.” Namun nyatanya setahun kemudian ia hamil lagi. Sebenarnya apakah plasenta akreta itu? Yuk kenali lebih jauh.
Apa itu Plasenta Akreta?
Plasenta akreta adalah sebuah kondisi di mana plasenta calon mama tumbuh terlalu dalam hingga area uterus. Padahal seharusnya saat melahirkan plasenta akan keluar sendirinya, sementara jika Anda alami plasenta akreta, plasenta Anda akan sulit dipisahkan dengan dinding rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan Sang Mama mengalami pendarahan hebat juga bisa saja terjadi organ lain di luar rahim ikut terganggu. Dalam kasus Kim, ia harus menjalani operasi untuk mengeluarkan plasenta dari dalam rahimnya. Bahkan pada beberapa kasus yang berat, calon mama dianjurkan untuk operasi pengangkatan rahim.
Gejala dan Penyebab Plasenta Akreta
Banyak mamas yang tidak menyadari ia memiliki plasenta akreta hingga saat ia melahirkan, namun biasanya hal tersebut dapat terdeteksi saat calon mama melakukan pemeriksaan rutin menggunakan teknologi ultrasonografi (USG). Penyebab dari plasenta akreta juga belum diketahui secara pasti. Namun beberapa penelitian mengatakan wanita yang pernah melahirkan secara Caesar rentan mengalami hal tersebut. Selain itu, 5-10% wanita yang pernah mengalami placenta previa juga berisiko terkena plasenta akreta. Plasenta akreta juga rentan terjadi pada wanita yang pernah dioperasi pada bagian rahim.
Penanganan Plasenta Akreta
Sayangnya hingga kini tak ada yang dapat dilakukan calon mama untuk mencegah terjadinya plasenta akreta. Namun jika ditemukan kelainan tersebut pada plasenta Anda maka dokter kandungan akan memonitor perkembangan kondisi secara intens. Oleh karena itu, lebih cepat diketahui akan lebih baik. Biasanya, dokter kandungan akan meminta Anda memeriksakan kehamilan lebih intens dibandingkan calon mama yang tidak mengalami kelainan pada plasenta. Dokter juga akan menjadwalkan tanggal kelahiran Anda serta mempersiapkan transfusi darah juga kemungkinan Anda untuk histerektomi atau pengangkatan rahim. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)