Health
Lebih Jauh tentang Kista Ovarium
Penyakit satu ini memang akrab terdengar, ya Mamas. Mungkin ada saudara, teman, kerabat, atau bahkan Anda sendiri tengah mengalaminya. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar penyakit kista pada ovarium termasuk gejala, penyeba, serta pengobatannya, yuk simak pembahasan Smart Mama berikut.
Apa itu Kista Ovarium?
Kista pada ovarium adalah benjolan berisi cairan yang berkembang di dalam indung telur atau ovarium. Pada umumnya kista tak berbahaya dan dapat hilang sendiri bahkan tanpa perawatan sekalipun. Namun pada beberapa kasus kista dapat berkembang menjadi kista ganas saat ia tidak ditangani secara tepat.
Gejala Kista pada Ovarium
Gejala kista memang sulit dikenali, namun biasanya penderita akan merasakan gejala sebagai berikut:
- Kerap merasa sakit kepala serta mudah lelah.
- Sering sekali buang air kecil dan terasa nyeri saat buang air besar.
- Siklus menstruasi menjadi tak teratur.
- Nyeri pada payudara disertai rasa mual.
- Gangguan pada pencernaan, Anda cenderung mudah kenyang.
- Nyeri panggul terutama saat menstruasi atau setelah berhubungan seks.
Penyebab Kista Ovarium
- Faktor genetik. Jika nenek atau ibu Anda pernah mengalami kista maka Anda berisiko mengidap kista pada ovarium
- Siklus menstruasi tidak teratur juga dapat memicu tumbuhnya kista.
- Mestruasi di usia muda. Wanita yang haid pertama kali di usia 10-11 tahun juga berisiko kista pada ovariumnya.
- Penumpukan lemak pada bagian atas tubuh juga dapat memicu timbulnya kista.
- Infertilitas. Masalah kesuburan juga dapat menyebabkan tumbuhnya kista pada indung telur Anda.
- Ketidakseimbangan hormon yang kerap dialami wanita juga dapat menjadi salah satu penyebab kista.
- Terapi kanker payudara juga dapat memicu timbulnya kista.
Pengobatan Kista Ovarium
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kista ovarium dapat hilang dengan sendirinya. Namun ada juga yang perlu ditangani lebih lanjut jika kista tersebut terus berkembang dengan cara operasi.
Ada dua cara operasi yang biasanya dilakukan yakni laparoskopi untuk kista yang berukuran kecil. Operasi ini melakukan sayatan kecil sekitar 1 cm untuk mengeluarkan kista ukuran mikro. Jika kista ovarium berukuran besar maka akan dilakukan laparotomi yakni operasi pengangkatan kista dengan sayatan lebih besar.
Pencegahan Kista Ovarium
- Hindari makanan yang berlemak tinggi. Terapkan pola sehat dengan menghindari makanan berlemak seperti jeroan atau gorengan. Perbanyak makan sayuran serta buah-buahan.
- Hindari rokok dan minuman beralkohol. Kedua hal ini juga memicu timbulnya kista, maka dari itu segera hentikan kebiasaan mengonsumsi keduanya.
- Olahraga teratur. Rutin berolahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh juga keseimbangan hormon.
- Jangan tunda kehamilan. Penundaan kehamilan juga dapat memicu kista, segera milki anak sesaat setelah Anda menikah.
- Kontrasepsi oral. Alat kontrasepsi yang dimakan atau pil dapat mengurangi produksi sel telur sehingga meminimalisasi risiko kista.
- Rawat Miss V Anda. Kebersihan Miss V juga perlu dijaga lho Mams guna menghindari infeksi mikroorganisme yang dapat menimbulkan kista bahkan kanker. Yuk, kita terapkan pola hidup sehat! (Karmenita Ridwan/LD/Photo: Istockphoto.com)