Finance
Pentingnya Memiliki Aset untuk Wanita
Sebagai Smart Mama, sikap mandiri juga harus menjadi bagian dari diri Anda, bukan? Mandiri bukan hanya berarti Anda tak tergantung dengan suami saat service mobil, atau menunggui tukang service AC di rumah saja, tapi juga mandiri dalam hal finansial. Salah satu bentuk kemandirian secara finansial ini bisa dilihat dari aset yang Anda miliki.
Lalu mengapa wanita juga harus punya aset? Pernikahan adalah penyatuan dua orang manusia menjadi satu, namun walau begitu, bukan berarti kemudian Anda jadi tak berhak mandiri secara finansial. Anda tak akan pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan kehidupan Anda dan keluarga di masa depan. Setiap orang tentunya menginginkan pernikahan bahagia selamanya, namun bagaimana bila ternyata kenyataan tak sesuai harapan? Misalnya Anda harus berpisah dengan suami, karier suami yang sedang jatuh, biaya pengobatan yang besar, atau bahkan Anda yang terkena PHK. Itu sebabnya Anda harus punya aset, Mams. This asset will protect you if something bad happen to you, Mamas.
Jadi saat hal buruk terjadi, Anda tak benar-benar terpuruk. Masih ada aset yang bisa jadi penolong untuk sementara waktu hingga Anda mulai bisa membenahi kondisi keuangan Anda lagi. Jadi, bagi Anda yang belum terpikirkan akan hal ini sebelumnya, mulailah sejak sekarang ya, Mamas. Berikut adalah bentuk aset yang bisa Anda miliki.
Tabungan. Anda tetap harus punya tabungan atau kartu kredit atas nama sendiri, Mams. Setidaknya Anda bisa memiliki tabungan minimal sebesar enam bulan hingga satu tahun gaji Anda. Inilah yang disebut sebagai dana darurat. Namun bila Anda bisa memiliki tabungan lebih dari itu, maka akan lebih baik lagi, Mams. Awalilah dengan menabung dari sekarang ya, Mamas.
Investasi. Aset tak hanya dilihat dari tabungan Anda saja. Dari menabung, profit yang Anda dapatkan dari bunga juga relatif sangat kecil, Mamas. Maka memiliki aset dari investasi juga bisa jadi pilihan. Cari informasi lebih jauh mengenai berbagai investasi sesuai untuk Anda, seperti investasi dalam bentuk reksadana, emas, valuta asing, atau mungkin juga investasi berbentuk tanah. Pilihlah yang menurut Anda paling aman dan cocok. (Tammy Febriani/LD/Photo: IStockphoto.com)