4 Jenis Relationship yang Perlu Anda Tahu
Sebagai psikolog yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun, Dr. Carmen Harra telah menemukan berbagai kasus relationship. Ia juga telah menyaksikan banyak orang menangis akibat patah hari. Baginya, tidak ada yang bisa membuat orang sedemikian sakit hati seperti sakit karena cinta.
Dalam kehidupan percintaan seringkali kita dibutakan oleh realita bahwa sebuah hubungan dapat bertahan selama bisa dipertahankan. Seringkali kita berusaha sangat keras mempertahankan sebuah hubungan meskipun menyakitkan. Berdasarkan pengalaman dan fakta sehari-hari yang disaksikan Dr. Carmen Harra, ia berpendapat bahwa ada empat jenis hubungan cinta. Setiap orang bisa saja mengalami hanya satu tipe, tapi ada juga yang mengalami keempat relationship tersebut. Apa saja jenis hubungan tersebut?
- Transitory. Hubungan ini merupakan jembatan antara dua fase kehidupan, contohnya seorang anak gadis yang jatuh cinta saat menjelang fase masa dewasanya. Atau seseorang yang baru saja bercerai membutuhkan orang disampingnya untuk melewati masa sulit. Hubungan jenis ini lebih bersifat sementara saja.
- Karmic atau karma adalah sebuah hubungan yang lebih kepada balas membalas, baik perbuatan yang baik maupun yang tidak. Hubungan seperti ini dapat bertahan lama tapi sulit untuk selamanya. Contohnya seorang wanita yang telah berhubungan karmic selama bertahun-tahun dengan seorang pria, suatu hari ia akan ‘terbangun’ dan lelah menjalani hubungan karmic sehingga hubungan tersebut pun kandas.
- Kompromi. Hubungan seperti ini banyak sekali dijalani oleh pasangan. Hubungan ini berlandaskan kompromi demi kenyamanan dua belah pihak misalnya secara ekonomi atau emosi. Singkatnya kompromi antar pasangan tersebut sudah pas dan tinggal menjalani kehidupan pernikahan, serta memiliki anak sebagai pengikat. Meskipun mereka mengaku hidup bahagia, namun di lubuk hati terdalam mereka tahu bahwa hubungan tersebut terjadi karena hasil kompromi. Hubungan seperti ini dapat bertahan lama dan bisa jadi untuk selamanya.
- Soulmate. Hubungan satu ini jauh lebih dalam dari sekadar hubungan fisik dan emosi. Pasangan soulmate seperti sahabat namun saling mencintai. Mereka dapat melengkapi kalimat satu sama lain, seperti dapat membaca pikiran satu sama lain. Saat pasangan soulmate bertemu, hal tersebut seperti menemukan kepingan puzzle yang hilang. Mereka saling melengkapi dan hubungan seperti ini umumnya bertahan selamanya. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)