Relationship
Pola Pengasuhan Anak ala Choky Sitohang
Hingga saat ini, masih banyak orang yang memandang adanya pemisahan peran antara ayah dan ibu dalam keluarga. Tak sedikit keluarga yang menganggap peran ayah adalah sebagai tulang punggung dan pemimpin keluarga, sementara peran ibu adalah mengasuh anak. Padahal, banyak penelitian menunjukkan kuatnya pengaruh keterlibatan ayah dalam pola pengasuhan terhadap perkembangan anak secara sosial, emosi, fisik, dan kognitif. Hal ini pun disadari presenter ternama, Choky Sitohang, 33 tahun. Ia percaya bahwa interaksi yang berkualitas antara ayah dan anak menjadi faktor penting untuk membangun ikatan emosional, serta kecerdasan Si Kecil.
Menurutnya, pola asuh yang ia terapkan bagi kedua anaknya, tidak terlepas dari pengalaman masa kecilnya terdahulu. “Cukup banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari pengasuhan orangtua saya dulu, termasuk ayah saya. Keluwesannya, keterampilannya bersosialisasi, serta sikapnya yang sangat menghargai orang lain tanpa disadari memengaruhi cara saya bersosialisasi sehingga berhasil dalam karier. Nilai-nilai seperti itu yang secara konsisten saya coba terapkan kepada kedua putri saya saat ini di sela kesibukan saya bekerja,” urainya presenter kelahiran Bandung, Jawa Barat, 10 Juli 1982 ini.
Tidak hanya itu saja, menurut Choky, komunikasi dan kerjasama dengan pasangan juga sangat penting. “Menurut pengalaman saya, hal lain yang tak kalah penting adalah kerjasama yang baik dengan pasangan. Dengan demikian, bukan hanya kebutuhan Si Kecil yang terpenuhi, tapi juga perasaan aman dan nyaman Sang Ibu. Saling mengingatkan porsi masing-masing dalam mengasuh Si Kecil, termasuk saling memberitahu jadwal pekerjaan, adalah hal-hal kecil yang kami lakukan agar tidak ada peran superior dalam pengasuhan kedua putri kami,” sambungnya.
Setiap orangtua pasti ingin buah hatinya tumbuh menjadi pribadi yang baik. Itulah mengapa, orangtua harus memiliki strategi dalam mengasuh buah hatinya. Choky pun berbagi tip bagaimana ia berusaha menjadi sosok ayah yang dekat dengan anak-anaknya. Choky mencontohkan, sikap kasih sayang yang ia berikan dituangkan dalam bentuk menghabiskan waktu bersama anak-anak. “Misalnya, kita suka nonton kartun bareng, atau sekadar jalan-jalan di taman kompleks dekat rumah. Hal-hal kecil seperti itu buat saya penting meskipun saya sendiri cukup sibuk,” ujar papa dari Abigail, 4,5 tahun dan Elsa, 9 bulan.
Choky dan istri juga sepakat mengasuh buah hati dengan kasih sayang dan disiplin. “Ya, kasih sayang dan disiplin harus seimbang. Kalau hanya banyak di kasih sayang saja, mereka akan jadi pribadi yang manja. Sementara kalau terlalu disiplin juga enggak bagus, nanti anak bisa tumbuh jadi anak introvert,” ujar Choky. Sementara disiplin, ia wujudkan dengan memberikan peraturan yang harus dipatuhi anak-anaknya. “Saya berlakukan kewajiban bangun pagi untuk anak saya yang paling besar karena ia harus sekolah,” tutupnya. (Tammy Febriani/LD/ Photo: Dok. Mavericks)