Mind
Trik Agar Cepat Akrab dengan Ipar
Setelah menikah, tentu saja Anda harus mulai belajar membiasakan diri dengan semua anggota keluarga suami karena Anda sudah jadi salah satu bagian dari keluarganya. Memang wajar jika akan ada rasa canggung saat mulai berkomunikasi baik dengan mertua, adik, atau kakak ipar karena jarang bertemu satu sama lain.
Itulah yang sering jadi penyebab hubungan antara ipar tidak bisa dekat seperti hubungan saudara kandung. Tentu Anda tidak mau tmenjadi ‘orang asing’ di keluarga pasangan bukan? Apalagi jika saat ini Anda masih tinggal di rumah mertua. Berikut adalah cerita dari para Smart Mama agar lebih akrab dengan keluarga pasangan.
“Saya termasuk tipe yang pemalu saat bertemu dengan orang baru. Alhasil ketika baru menikah saya sempat dikatakan sombong karena jarang mengobrol dengan kakak ipar. Untungnya, kakak ipar saya termasuk orang yang supel sehingga tanpa waktu lama kami berdua sudah bisa akrab.” Farra, 28 tahun, mama dari Vino, 2 tahun
“Saat baru menikah saya masih tinggal serumah dengan mertua dan adik ipar. Karena masih sungkan saya jarang keluar kamar. Namun, suami selalu memberi masukan bagaimana cara berkomunikasi dengan saudara kandungnya. Akhirnya saya pun mulai terbiasa dengan kebiasaan yang ada di dalam rumah.”
Asta, 26 tahun, mama dari Jane, 1 tahun
“Tentu saja tidak mudah bisa langsung akrab dengan keluarga pasangan. Saya butuh sekitar tiga bulan untuk beradaptasi. Awalnya saya sering mengajak bicara seputar hobi. Tak disangka kami berdua sama-sama suka membuat kue kering. Kami pun lalu mendirikan usah kecil-kecilan dan masih berjalan hingga saat ini.”
Ara, 33 tahun, mama dari Tika, 2 tahun
Jika Anda masih dalam proses adaptasi, berikut adalah tip yang bisa Anda coba ya.
1. Memulai obrolan. Anda harus berani memulai obrolan dengan adik atau kakak ipar, jangan hanya menunggu diajak ngobrol. Tunjukkan bahwa Anda ramah dan tidak sombong.
2. Jangan mengatur. Di awal pendekatan, sebaiknya Anda jangan langsung mengatur saudara ipar. Jika memang butuh bantuan biasakan ucapkan “tolong” dan “terima kasih” sesudahnya. Kalau Anda ingin dihargai, maka hargai juga mereka.
3. Jadi teman. Berusahalah jadi teman yang baik. Ikutlah bergabung dalam aktivitas mereka. Misalnya, saat mereka menyiram tanaman, Anda bisa ikut mengobrol soal tanaman. Anda juga bisa sesekali membantu mereka.
4. Ajak jalan-jalan. Untuk mendekati adik ipar (yang masih sekolah) Anda bisa mengajaknya jalan-jalan ke suatu tempat. Dijamin, setelah mengajaknya bersenang-senang, maka mereka tidak akan canggung lagi mengobrol dengan Anda.
5. Minta pendapat. Kakak ipar akan merasa dihargai jika Anda mau meminta bantuan atau pendapatnya. Katakan bahwa Anda ingin belajar jadi suami atau istri yang baik seperti dirinya. Dengarkan semua perkataannya, ambil yang baik dan buang yang tidak baik. (Yosi Avianti/LD/Photo: Istockphoto.com)